tips menulis MGN

Tips Menyelesaikan Draf Lama

Hai mamah, siapa yang suka mengunjungi kategori tulisan wisata dan hiburan di blog MamahGajahNgeblog ini? Tapi di masa pandemi begini, sudah pasti dong wisata yang dituliskan bukanlah wisata yang baru saja dilakukan. Untuk tulisan mengenai hiburan film juga terkadang ada rekomendasi beberapa judul film sekaligus, contohnya Rekomendasi 5 Film tentang Penulis. Sudah pasti film tersebut bukan baru saja ditonton semuanya. Lalu, bagaimana para mamah yang menuliskannya bisa ingat atau bisa menuliskan tentang hal yang sudah lama berlalu?

Seringkali sebagai blogger, saya ingin menuliskan banyak hal tentang perjalanan ataupun tulisan tentang film yang dirasa bagus ketika ditonton. Bukan saja supaya blog jadi berisi, tapi tentunya ketika ada yang bertanya rekomendasi film ataupun tempat wisata, lebih mudah membagikan link tulisan daripada menceritakan ulang semuanya.

Akan tetapi, kadang-kadang ada saja hal yang membuat ide menulis itu tidak selalu langsung bisa dieksekusi. Bahkan terkadang, draf yang sudah dimulai tapi diteruskan pun bisa bikin terlupakan karena mood menulisnya sudah berganti. Hal yang dulu ingin diceritakan sudah tergantikan dengan hal-hal lain yang dialami.

Kemarin, ketika salah satu mamah di MGN membagikan tulisan pengalamannya yang sudah berlangsung tahun lalu, saya jadi ingin tahu bagaimana caranya supaya kita bisa menyelesaikan draf lama, maupun meneruskan menuliskan cerita yang sudah lama berlalu.

Ternyata, ada beberapa mamah yang ikut membagikan tipsnya. Daripada tipsnya hanya tergulung percakapan di WhatsAppGrup, saya memutuskan untuk menuliskannya. Tujuannya sudah tentu, biar saya tetap ingat dan bisa mencobanya juga.

Tips utama dari semuanya ketika ingin melanjutkan sebuah draf adalah: harus niat! Niat untuk menyelesaikan draf atau meneruskan topik tersebut. Kalau niat sudah terkumpul, selanjutnya bisa diteruskan dengan tips tambahan berikut ini.

Tips Meneruskan Tulisan Wisata

Ambil foto yang banyak ketika berwisata ya mah (dibuat dengan Canva)

Ada beberapa hal yang bisa jadi tips untuk meneruskan tips tulisan jalan-jalan atau pengalaman ketika mengunjungi suatu tempat wisata. Setiap orang punya  cara masing-masing, tapi kalau digabung mungkin bisa lebih baik lagi hasilnya. Silakan pilih mana cara yang bisa diadaptasi

1. Baca ulang beberapa fakta tentang tempat yang dikunjungi

Biasanya, semua tempat wisata itu sebenarnya sudah ada yang membuat tulisannya. Untuk menyegarkan ingatan kita lagi, kita bisa membaca beberapa informasi yang pernah dituliskan orang lain. Idealnya sebenarnya kita juga bisa membuat catatan singkat akan hal-hal yang ingin kita jelaskan ketika mengalaminya.

Kalau misalnya tulisannya sudah dimulai tapi belum selesai, tentu saja kita perlu membaca ulang hal apa yang sudah kita tuliskan, sekaligus untuk menambahkan atau mengurangi hal yang kita rasa menarik untuk diceritakan.

2. Langsung tuliskan draf dengan poin yang dianggap penting

Idealnya, kita juga bisa langsung membuat draf setiap tempat yang dikunjungi dan dilengkapi dengan poin menarik yang ingin diceritakan kemudian. Kalau sudah ada poinnya, nantinya didukung dengan foto-foto yang ada, kemungkinan besar ceritanya bisa lebih terperinci.

Ada baiknya, ketika kita sudah memulai sebuah draf, kita menuliskan poin atau kerangka dari apa saja yang ingin kita tuliskan. Hal ini juga akan mempermudah kita untuk mengingat ketika kita akan melanjutkan tulisan.

3. Manfaatkan foto perjalanan

Salah satu pentingnya mengambil foto sebanyak mungkin ketika bepergian adalah supaya kita bisa mengingat kembali dengan melihat foto-foto yang kita ambil. Selain itu tentu saja fotonya bisa dipakai untuk menjadi bahan pendukung tulisan.

Sekarang ini, foto hasil kamera ponsel juga sudah cukup bagus, dan kita juga bisa melihat urutannya dari foto-foto yang dihasilkan. Pastikan saja ponselnya punya kapasitas penyimpanan yang leluasa ketika berperjalanan.

4. Miliki diary harian berisi catatan singkat perjalanan

Diary perjalanan harian (sumber: Dok Mamah May)

Salah satu tips dari mamah yang suka jalan-jalan ke alam adalah membuat diary perjalanan harian. Diarynya bisa berupa titik kota yang dikunjungi secara berurutan atau hal apa saja yang ingin dituliskan. Uniknya lagi, mamah yang hobi mengajak anaknya menjelajah juga selalu menyediakan pensil warna selain buku kecil untuk anaknya. Jadi, ketika waktu istirahat tiba, kita bisa mengajak anak mengingat apa saja yang ingin dicatat hari itu, termasuk menggambarkan skema perjalanan.

Dengan cara ini, bukan saja mamah yang ingat, anak pun bisa jadi ditanya lagi urutan tempat yang dikunjungi. Walaupun perjalanannya sudah lama berlalu, dengan adanya catatan ini, bisa kembali mengingat banyak hal detail. Contohnya, coba baca saja nih tulsan mamah May untuk MGN yang berisi catatan perjalanannya naik kereta api di India.


Tiket perjalanan atau tiket masuk tempat yang dikunjungi juga bisa menjadi pengingat dari hal yang ingin diceritakan, selain tentunya bisa menjadi bagian dari catatan pengeluaran. Biasanya kan, selain apa saja yang bisa dilihat di sebuah tempat, banyak mamah ingin tahu juga berapa biaya yang perlu dipersiapkan untuk mengunjungi sebuah tempat.

5. Manfaatkan aplikasi Evernote atau Google Keep

Salah satu mamah di MGN ngasih tips juga kalau lebih suka menyimpan di ponsel daripada buku catatan beneran, bisa juga memanfaatkan aplikasi seperti Evernote ataupun Google Keep, atau aplikasi note taking lainnya. Sesederhana pakai tulisan di aplikasi notes juga bisa. 

Intinya, semua hal yang ingin dituliskan bisa dicatat saja poin-poinnya, dan ketika sudah ada waktu baru dituliskan di blog. Aplikasi pencatat ini harus yang gampang diakses (di ponsel). Saya sendiri lebih memakai notes biasa untuk ide tulisan. Mungkin lain kali, bisa juga dicoba memanfaatkan aplikasi seperti Evernote atau Google Keep.

Tips Meneruskan Tulisan Tentang Film

Ilustrasi membaca dari sumber lain untuk mengingat lagi ketika meneruskan draf tentang film (dibuat dengan Canva)

Untuk meneruskan tulisan tentang film, sebenarnya sedikit lebih sederhana daripada tulisan jalan-jalan. Kemungkinan besar sudah banyak yang menuliskan resensi film tersebut di internet kalau memang filmnya bagus. Tapi walau sudah banyak yang menulis, kita tetap bisa membuat catatan yang berbeda dengan tulisan yang sudah dituliskan orang lain.

Berikut ini tips yang disebutkan oleh beberapa mamah dan juga dari pengalaman pribadi.

1. Perlu menonton ulang sebagian

Untuk tulisan tentang film, idealnya memang ditonton ulang. Tapi sebenarnya ketika menonton ulang, kita bisa memanfaatkan tombol maju mundur, untuk sekedar menyegarkan ingatan kita kenapa menurut kita film itu menarik.

Kita tidak perlu menonton keseluruhan film seperti biasa, karena nati akhirnya malah nggak jadi-jadi menulis kalau nonton melulu.

2. Langsung dituliskan apa yang menarik buat kita setelah menonton

Seperti halnya tulisan perjalanan, kita juga perlu langsung menuliskan poin yang membuat kita merasa film itu menarik. Apa yang menarik untuk kita, belum tentu sama dengan orang lain. Karena itu penting disebutkan kejadian apa yang menurut kita berkesan dan apa alasan kita.

Lengkapi juga apa pelajaran yang kita rasa menarik dan berkesan buat kita. Poin yang harus langsung dituliskan ini tidak harus detail, tapi bisa dilengkapi kemudian.

3. Membaca wikipedia/ situs review film lainnya

Kalau tidak sempat menonton ulang, membaca penjelasan dari wikipedia, ataupun dari situs review lainnya juga bisa membuat kita ingat lagi dengan bagian yang mungkin saja kita lupa ketika menonton. Tapi, hal ini sebaiknya dilakukan terakhir, terutama misalnya ingin melengkapi  informasi tentang siapa sutradara, penulis cerita dan atau di mana saja kita bisa menonton film tersebut. 

Kadang kita juga perlu menambahkan tulisan dari hal yang membuat kita bertanya-tanya ketika menontonnya, seperti halnya ketika saya menonton film India Meenakshi Sundareshwar yang membuat saya penasaran dan mencari tau legenda sebenarnya dari kuil Meenakshi Sundareshwar itu seperti apa.

Yang perlu diperhatikan juga, membaca tulisan orang lain untuk mengingat kembali atau menambah informasi boleh saja, tapi jangan sampai menyalin dari tulisan orang lain dan mengganti sedikit kata-kata lalu mengakui tulisan tersebut adalah tulisan kita. Itu namanya plagiat mah.

Penutup

Dari pengalaman pribadi, meneruskan draf tulisan itu tidak selalu mudah, terutama kalau mood nya sudah hilang. Jadi,sebaiknya jangan membiarkan draf terlalu lama terbengkalai. Kadang-kadang, kalau memang sudah terlalu lama dan tidak ada mood lagi, ada baiknya membaca ulang semuanya lalu menuliskan ulang dengan pendekatan yang berbeda.

Semoga tips-tips di atas bisa membantu mamah kembali meneruskan tulisan draf yang belum selesai dan hampir dilupakan tentang wisata maupun film. Atau mamah ada tambahan tips lainnya? Yuk silakan ikut menuliskan tipsnya di kolom komentar.

Risna
Risna

WordPress Blogger, tinggal di Chiang Mai Thailand. Sedang hobi desain Canva dan Kinemaster selain menonton Film dan drama Korea.

Articles: 27

6 Comments

    • iyah, kalau lagi gak mood alias ga niat, sulit sekali memulai apalagi menyelesaikan. Yuk yuk nulis yuk, bisa di blog sendiri ataupun untuk situs mamahgajahngeblog.com ini.

  1. Makasiiy banget Risna. Wah tulisan Risna yang ini segera ‘membangunkan’ ku untuk nerusin draft di blog yang sudah ada 10. Mengendap begitu saja, ehehehe. Jadi semangat untuk meneruskannya segera. Nuhuun pisan mamah Risna. 🙂

    Pas awal-awal membaca mengenai wisata, langsung terbayang Mamah may ehehe, ternyata selanjutnya pun ada sedikit kisah tentang beliau dan putrinya, Cici, ehehe. Seruuu.

Tinggalkan Balasan ke Ada Apa Dengan Fiksi ? - mamahgajahngeblog.comCancel Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *