Indonesia berduka, setelah beberapa hari yang lalu ditemukan kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di utara perairan laut Bali. Kapal selam ini tengah berlatih menembakkan torpedo untuk acara penembakkan Senjata Strategis TNI Angkatan Laut Tahun 2021. Sebagai negara maritim sudah biasa ada latihan rutin seperti ini sebagai langkah menjaga keamanan negara kita. Akibat peristiwa ini sebanyak 53 awak KRI Nanggala-402 gugur dalam tugas.
Kapal Selam TNI Angkatan Laut
Sejak kapal selam ditemukan pertengahan abad-16, penggunaan kapal selam terdiri dari dua peruntukkan, yaitu untuk kepentingan non-militer dan kepentingan militer.
Untuk kepentingan non-militer mungkin Mamah masih ingat film sains dengan pakarnya Jacques-Yves Cousteau, seorang peneliti bawah laut asal Perancis. Saya suka sekali melihat film-film dan riset bawah lautnya. Harusnya Indonesia yang 70% berupa lautan mempunyai pakar seperti ini, ya…
Sedangkan untuk kepentingan militer, banyak negara memang memiliki armada kapal selam sebagai bagian dari pertahanan negaranya.
Indonesia sendiri mempunyai lima kapal selam, termasuk KRI Nanggala-402 yang nahas tersebut. Kapal-kapal selam lainnya adalah KRI Cakra-401, boleh dibilang merupakan saudara kembar KRI Nanggala-402, sama-sama kapal selam jenis U-209/1300, dibuat oleh pabrik Howaldtswerke, Kiel, Jerman, tahun 1981.
Kapal selam lainnya adalah KRI Nagapasa-403 KRI, kapal selam buatan Korea Selatan yang tiba di Indonesia pada 28 Agustus 2017. Lalu KRI Ardadedali-404 merupakan kapal selam hasil kerja sama pemerintah RI dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd.
Kemudian yang terbaru adalah KRI Alugoro-405 yang baru diresmikan bulan Maret 2021 yang lalu. Kapal ini merupakan produksi PT PAL Indonesia (Persero) dengan skema transfer teknologi dengan perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME).
Peralatan dan Mesin-mesin dalam Kapal Selam
Kapal selam merupakan alat transportasi di bawah permukaan laut yang cukup rumit, karena memuat berbagai perlengkapan dan mesin agar kapal bisa menyelam, melayang, dan mengapung, serta menjelajah.
Berbagai perlengkapan untuk bertahan hidup para awak kapal, misalnya kebutuhan oksigen, air bersih, hingga pengatur suhu dalam kapal.
Selain itu untuk kapal selam militer tentunya dilengkapi pula dengan persenjataan, seperti meriam kanon, torpedo, rudal penjelajah, rudal anti pesawat, serta rudal balistik antar benua.
Sedangan kapal selam non-militer untuk keperluan penelitian tentunya membawa perlengkapan yang berbeda. Bahkan sedang dicoba membuat hotel kapal selam yang melakukan pelayaran di bawah permukaan laut.
Cara Kerja Kapal Selam
Sebenarnya cara kerja kapal selam prinsipnya mudah, karena mengikuti hukum Archimedes. Hayo…Mamah masih ingat tidak nih, hukum Archimedes.
Perhatikan ilustrasi sederhana di bawah ini:
Kapal selam secara konstruksi seolah merupakan dua selongsong. Walaupun aslinya lebih rumit dan kompleks. Terdapat kompartemen untuk para awak berkegiatan dan bekerja, kemudian ada ruangan yang bernama tangki balast. Tangki balast inilah yang difungsikan mengikuti hukum Archimedes.
Bila tangki balast berisi udara yang menyebabkan massa kapal selam lebih ringan daripada sekelilingnya, maka kapal akan muncul ke permukaan.
Sebaliknya bila kapal selam harus mulai menyelam, maka udara akan dikeluarkan melalui ventilasi dan tangki balast diisi dengan air.
Dalam keadaan kapal harus mengapung kembali, maka ada persediaan udara bertekanan tinggi dalam tangki kompresor, berfungsi mengeluarkan air dari tangki balast dan mengisinya kembali dengan udara, agar kapal menuju permukaan lebih cepat.
Kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya.
Namun, kapal selam akan pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan hidrostatis yaitu, semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.
Kapal selam Nanggala-402 yang merupakan kapal selam jenis U-209/1300 merupakan kapal selam berbobot 1,390 ton saat menyelam, berdimensi 59.5 × 6.2 × 5.5 m.
Kapal ini didesain mampu menyelam maksimal di kedalaman 500 m dan mampu melaut sekitar 50 hari sebelum membutuhkan pasokan ulang.
Ketika ditemukan, diketahui kapal selam Nanggala-402 berada di kedalaman 838 meter. Kuatnya tekanan air diduga menyebabkan kapal ini pecah menjadi tiga bagian.
Mesin-mesin Penunjang Hidup
Masih ada mesin-mesin dan peralatan lain yang ada pada kapal selam selain mekanisme mengapung, melayang, dan tenggelam.
Mesin-mesin tersebut adalah mesin penunjang hidup bagi para awak kapal yaitu berupa mesin untuk penyediaan oksigen dan menyaring CO2, kemudian mesin penyediaan air bersih, dan mesin menjaga suhu di dalam kapal.
Kapal selam walaupun bisa menyelam, ada batas waktu menyelam karena berkaitan dengan persediaan oksigen yang bisa disimpan. Sistem komputer akan mengatur banyaknya udara yang harus dipompa di dalam kapal.
Mesin untuk mengikat CO2 bernama “scrubbers” yang berfungsi mengeluarkan CO2 agar tidak meracuni para awak kapal. Mesin lainnya adalah “dehumidifier” yang berfungsi menyerap uap air saat bernapas.
Air bersih diperoleh dari air laut yang disuling dengan alat khusus, sehingga bisa digunakan untuk minum, memasak, dan mandi. Air juga digunakan terutama untuk mendinginkan peralatan elektronik (seperti komputer dan peralatan navigasi).
Suhu air laut di sekitar kapal selam berkisar 4 derajat C, sehingga perlu pengaturan suhu ruangan agar nyaman bagi para awak.
Sistem Navigasi
Di dalam perairan dalam, cahaya matahari tidak dapat menembus jauh ke dalam lautan. Itu sebabnya kapal selam dikemudikan dalam laut dalam senyap dan pandangan buta.
Berbagai alat navigasi diperlukan untuk bisa menjelajah dan mengukur kedalaman bila diatur pada posisi melayang dalam air.
Berikut sistem navigasi yang ada di kapal selam:
1 – Global Positioning System (GPS)
Merupakan alat pendeteksi letak garis lintang dan garis bujur kapal selam melalui navigasi satelit. Alat ini tidak berfungsi bila kapal dalam keadaan menyelam.
2 – Inertial Guidance
Sistem ini bekerja di bawah air menggunakan sistem pemandu listrik dan mekanik. Sistem ini secara terus menerus terkoneksi dengan stasiun pangkalan sehingga terpantau posisi, kecepatan, dan akselerasi kendaraan.
3 – SONAR System
Kapal selam bergerak dalam senyap, maka pantulan suara merupakan salah satu navigasi penting. SONAR (Sound Navigation and Ranging) bekerja dengan cara memancarkan dan memantulkan suara untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut.
Jenis-jenis Kapal Selam
Jenis-jenis kapal selam yang sekarang beroperasi dibagi menurut tenaga penggeraknya, yaitu kapal selam diesel elektrik, kapal selam nuklir, dan kapal selam tanpa mesin.
Kapal-kapal selam yang dimiliki Indonesia bertenaga penggerak diesel elektrik. Varian U-209 ada yang 1300, 1400, dan 1500, merupakan penanda berat (tonase) kapal selam dalam air.
Kapal selam menggunakan daya diesel ketika berada di permukaan air dan mengisi daya baterai. Ketika kapal posisi menyelam, kapal digerakkan oleh motor elektrik untuk menggerakkan baling-baling.
Banyak negara masih menggunakannya kapal selam diesel elektrik karena dimensinya kecil dan manuvernya lebih lincah, sehingga sebagai alat perang sergap dianggap lebih ampuh. Kelemahannya, karena keterbatasan daya, kapal hanya bisa menyelam paling lama 3 jam.
Sedangkan kapal selam nuklir dari namanya sudah jelas menggunakan tenaga nuklir untuk penggerak mesinnya. Kapal selam nuklir tidak membutuhkan oksigen, sehingga bisa menyelam selama seminggu dan lebih bertenaga serta dimensi kapal lebih besar.
Kapal selam jenis tanpa mesin (engineless) banyak digunakan sebagai alat transportasi untuk penelitian di bawah air.
Kesimpulan
Berbagai dugaan menyeruak sebab musabab kecelakaan yang menimpa KRI Nanggala-402.
Komentar dan teori asal-asalan pun ramai beredar di berbagai media sosial. Secara logika tak mungkin juga para awak tersebut ke luar dari kapal untuk menyelamatkan diri, karena tekanan di bawah air dengan kedalaman ratusan meter, setara dengan 500-an kali lebih besar dari tekanan darah rata-rata manusia dewasa.
Proses evakuasi sedang diupayakan untuk mengangkat pecahan kapal dari dasar laut dan melakukan investigasi. Upaya yang tidak mudah juga, karena berat kapal yang berton-ton.
Pada kesempatan ini, atas nama mamahgajahngeblog menyatakan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas gugurnya para awak KRI Nanggala-402. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi cobaan berat ini.
Sumber:
Chapter 4 – Design a Submarine – Density Lab Handout.pdf
https://sejarahmiliter.com/mengenal-varian-kapal-selam-serang-type-209-yang-masih-menjadi-andalan-tni-al/sejarahmiliter/31/07/2020/11/42/
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Seluk-Beluk-Kapal-Selam-2010/konten1.html