Bulan pertama eksistensi komunitas Mamah Gajah Ngeblog diiringi juga digelarnya event tantangan blogging bulanan bertemakan ‘Alasan Kembali Ngeblog’. Sebanyak 37 tulisan disetorkan oleh para Mamah peserta tantangan, dengan berbagai macam kisahnya. Kebanyakan dari para Mamah ini sudah lama melakukan kegiatan blogging, sejak sekitar pertengahan hingga akhir tahun 2000-an.
Dikarenakan banyaknya kesibukan seiring perjalanan hidup mereka, tidak sedikit (mungkin bahkan hampir semua) dari para Mamah ini yang akhirnya vakum dari kegiatan blogging. Karena itulah, ketika menemukan komunitas MGN dengan tantangan blogging bulanannya, antusiasme mereka langsung tak terbendung untuk kembali ngeblog.
Dari 37 tulisan yang masuk, terkumpul 10 tulisan terbaik yang dipilih oleh dewan juri. Kemudian, 10 tulisan tadi dikerucutkan lagi menjadi 5 tulisan terbaik yang bebas dipilih oleh anggota MGN melalui sistem voting.
Sungguh menarik membaca tulisan para pemenang 5 besar, karena ada banyak ide serta pemikiran yang mereka sampaikan terkait alasan kenapa suka blogging dan kenapa kembali ngeblog setelah sempat vakum.
Mamah Gesti Saraswati mengungkapkan bahwa dirinya bercita-cita untuk menerbitkan buku komersil suatu hari nanti, jadi ia menjadikan blog-nya sebagai sarana untuk latihan menulis. Meskipun begitu, konsistensi menulis ia rasakan sangat up and down, terlebih dirinya pernah berada dalam kondisi “ingin bisa melakukan semua hal”. Keinginan yang justru membuat segalanya tidak berjalan dengan baik.
Pada akhirnya, Mamah Gesti menyadari kalau ia harus memilih 3 hal yang paling esensial untuk hidupnya supaya tidak makin tersesat dalam belantara keinginan bisa mengerjakan semuanya. Keluarga, mendidik anak, dan menulis, itulah tiga hal paling esensial bagi dirinya.
Menulis, ia harapkan bisa menjadi sarana untuknya berbagi ide serta pemikiran, dan blog adalah sarana untuk menjembatani hasil-hasil pemikiran juga idenya tadi dengan orang-orang yang mungkin membutuhkan inspirasi dari tulisannya. Lebih dari itu, Mamah Gesti berharap anaknya kelak bisa mewarisi gagasan dan kebijaksanaan dari tulisan-tulisannya, dengan menemukan bagaimana ayah-ibunya mengatasi masalah, bagaimana ayah-ibunya menemukan jalan buntu lalu menemukan juga jalan keluarnya, hingga bagaimana ayah-ibunya berusaha mendidiknya, serta sebagaimana besarnya ayah-ibu mencintainya.
Baca tulisan Mamah Gesti “Saya dan Blogging: Tentang Apa yang Esensial, dan Mewariskan Gagasan”
Bagi Mamah Marati Husna, ngeblog awalnya ditujukan untuk syiar, untuk dakwah, untuk investasi amal jariyah. Namun, dalam perjalanannya ia sempat lupa dengan tujuan awal tadi, hingga blogging akhirnya justru menjadi obsesi yang membuat amalan yaumiyah menjadi prioritas paling bawah dalam hidupnya.
Puncaknya pada tahun lalu, ia sempat menjadikan kegiatan blogging murni untuk PERSONAL GLORY. Dirinya sangat suka dengan pencapaian yang tidak mengkhianati usahanya yang babak belur dalam membangun blog. Mamah Ranti (begitu ia dipanggil) lupa, bahwa apapun pencapaiannya, itu adalah karena Allah yang menolong. Ia juga lupa, apapun aktivitasnya seharusnya dilakukan untuk meraih ridha Allah SWT. Pada akhirnya, masalah demi masalah datang terkait dengan aktivitas ngeblog-nya, membuat dirinya memutuskan untuk berhenti sejenak dari aktivitas blogging.
Setelah dua bulan vakum, Mamah Ranti menemukan lagi semangatnya untuk ngeblog. Bergabung dengan komunitas MGN dan kembali ngeblog, dia harapkan bisa membantunya mencapai ridha Allah dengan tetap menulis yang baik-baik serta memprioritaskan amalan yaumiyah dalam urutan teratas aktivitas hariannya.
Baca Tulisan Mamah Marati Husna “Memberanikan Diri Kembali Ngeblog”
Menulis di blog dipilih oleh Mamah Wiedy Yang Essa supaya dirinya jadi punya ruang pribadi untuk dieksplorasi, juga supaya ia bisa berbagi ide kepada orang-orang dari segala penjuru dunia. Baginya, menulis merupakan aktivitas yang mempunyai multiplier-effect, sehingga ia mengkategorikannya sebagai suatu kebutuhan.
Mamah Essa juga meyakini bahwa menulis memiliki banyak manfaat, di antaranya:
Meskipun lebih rajin menulis di blog selalu menjadi resolusinya di setiap awal tahun, nyatanya konsistensi menulisnya belum terjaga. Karena itulah, dengan mengikuti tantangan blogging bulanan MGN, Mamah Essa berharap ia bisa konsisten menulis setidaknya satu kali setiap bulan. Ia pun berharap membuat pencapaian baru serta menambah ilmu, berharap mempunyai blog yang profitable serta lebih bermanfaat, dan ingin menulis buku juga seperti teman-temannya.
Baca Tulisan Mamah Essa “Kenapa Harus Nge-blog (lagi)?”
Pertama kali mengenal blog, Mamah Heidyanne Kaeni memberlakukannya seperti buku harian kedua. Blog ia jadikan sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan-perasaan khusus. Dirinya juga berharap ada yang membaca tulisan-tulisannya di blog, hingga cukup banyak kisah yang telah ia bagikan di sana.
Kesibukan barunya mengasuh buah hati pertamanya, lalu hamil, melahirkan dan mengasuh buah hati keduanya, serta banyak kesibukan lain, membuat Mamah Heidy seolah tidak punya waktu lagi untuk mengisi blog. Sekalipun ia menyempatkan diri untuk menulis, pada akhirnya tulisan-tulisan tersebut hanya berakhir sebagai draft.
Bertemu dengan komunitas MGN, Mamah Heidy menyadari bahwa ngeblog itu lebih dari sekadar menulis. Banyak hal yang tidak ia ketahui sebelumnya mengenai seluk-beluk blog, menjadi pengetahuan baru. Ia juga merasa beruntung karena bisa bertemu dengan banyak teman baru yang keren-keren serta menginspirasi dirinya untuk turut berkarya, karena baginya menulis untuk hidup dan hidup untuk menulis.
Baca Tulisan Mamah Heidy “Kembali Ngeblog”
Sebagai seorang introver yang pendiam parah, Mamah Dini Yudison membutuhkan media untuk mengeluarkan isi kepalanya yang seringkali penuh hingga seperti akan meledak; tidak secara lisan, melainkan melalui tulisan. Meski pekerjaan yang kini digeluti menuntut ia untuk banyak menulis, nyatanya menulis untuk kebutuhan pekerjaan tidaklah memiliki sentuhan pribadi dan harus selalu objektif. Mamah Dini merasa butuh blog untuk ia bisa menulis secara subjektif dan sesuka hati guna lebih bebas mengekspresikan dirinya.
Sempat berhenti ngeblog di tahun 2017, akhirnya Mamah Dini memutuskan untuk kembali ngeblog di tahun 2021 ini bersama komunitas MGN. Dengan kembali ngeblog, dirinya bermaksud mengoleksi buah pikirannya sendiri. Ya, karena hidup terus berjalan dan terkadang butuh motivasi, tips, masukan, pengingat, dan apapun itu dari masa lampau. Karenanya, dengan kembali ngeblog Mamah Dini berharap bisa terbantu menemukan hal-hal tersebut dari blog-nya.
Baca Tulisan Mamah Dini “Kembali Menulis (blog)”
Selain kelima tulisan pemenang di atas, ada 5 tulisan lain yang masuk jajaran 10 artikel terbaik tantangan blogging bulanan MGN. Tak kalah seru, kelima tulisan ini juga menampilkan cerita-cerita perjalanan penulisnya dalam menggeluti dunia menulis di blog. Apapun cerita mereka di balik alasan kenapa ngeblog, vakum, lalu kembali ngeblog, kesemuanya berharap bisa konsisten menulis di blog setidaknya satu kali setiap bulan, setelah bergabung dengan komunitas MGN.
[…] bulan pertama yaitu di bulan Februari, tema Alasan Kembali Ngeblog menjadi pembuka tantangan. Ini merupakan tantangan dengan peserta terbanyak. Dengan ajakan […]