retinol

Hal-hal yang Harus Diketahui Soal Retinol: si Anti Penuaan Kulit

Mah, sudah pernah dengar belum soal retinol? Mungkin Mamah sudah pernah dengar atau bahkan familiar dengan retinol. Retinol ini sangat populer di dunia skincare karena digadang-gadang masih menjadi yang paling ampuh untuk mengatasi tanda-tanda penuaan kulit.

Produk retinol banyak diresepkan oleh dokter kulit, tetapi sudah banyak juga produk over the counter-nya baik lokal maupun impor. Meskipun demikian, banyak juga nih yang masih ragu atau bingung pakai retinol, termasuk saya hehe. Biar sama-sama belajar kita bahas bareng yuk, Mah!

Apa itu Retinol?

Retinol adalah salah satu jenis retionid, yaitu senyawa turunan vitamin A. Jenis lain dari retinoid adalah asam retinoat, retinil ester, retinaldehida, dan oxoretinoid. Di antara berbagai jenis retinoid, retinol ini lebih ramah di kulit tetapi tetap efektif melawan tanda penuaan, jerawat, dan permasalahan kulit lain.

Photo by Bee Naturalles on Unsplash

Cara Kerjanya Bagaimana?

Di dalam kulit, retinol akan diubah menjadi retinaldehida kemudian diubah menjadi asam retinoat, oleh karena itu hasilnya tidak secepat jika memakai asam retinoat langsung ke kulit, tetapi lebih nyaman dan aman.

Manfaat Retinol

Manfaat apa saja yang bisa didapat dari menggunakan retinol secara rutin? Ada beberapa yang sudah terbukti secara klinis. Oh iya, meskipun produk OTC tidak menunjukkan hasil yang sama besarnya dengan produk retinoid yang diresepkan dokter, sebagian besar pengguna puas dengan hasil kerja produk retinol yang digunakan.

  1. Hiperpigmentasi
    Asam retinoat dan retinol dapat mengurangi hiperpigmentasi dengan cara mempercepat regenerasi sel kulit.
  2. Garis halus dan kerutan
    Retinol mengurangi tampilan garis halus dan kerutan dengan meningkatkan kapasitas kulit dalam menahan air melalui stimulasi sintesis glikosaminoglikan (GAG) dan produksi kolagen, juga mencegah enzim yang menghancurkan kolagen akibat adanya oksidasi kulit.
  3. Kulit kasar
    Retinol memperbaiki tektur kulit dengan cara menstimulasi produksi sel kulit baru.

Retinoid dinilai sebagai produk yang paling penting setelah sunscreen untuk mencegah dan memulihkan kerusakan kulit akibat paparan sinar UV.

Penggunaan retinol dapat mencegah penuaan dini pada kulit dan memperbaiki kerusakan akibat paparan sinar UV

Tips dan Trik Menggunakan Retinol

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, asam retinoat memang diketahui bisa mengiritasi kulit. Meskipun retinol adalah bentuk yang lebih lembut dari retinoid, bukan berarti bisa digunakan serampangan ya, Mah.

Penggunaan retinol, terutama bagi pemula tetap berisiko menyebabkan iritasi atau kerusakan barrier kulit jika tidak memperhatikan cara penggunaannya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendapat manfaat retinol tanpa mengiritasi kulit di antaranya:

  1. Teknik sandwich
    Teknik sandwich atau roti lapis ini maksudnya ada “mengapit” produk retinol dengan produk yang melembapkan kulit dalam urutan skincare routine, misalnya hydrating toner, moisturiser, serum retinol, moisturiser lagi.
  2. Gunakan hanya di malam hari
    Hal ini dilakukan untuk mencegah kulit terpapar sinar matahari karena kulit akan menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  3. Wajib pakai sunscreen
    Setelah memakai retinol kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap paparan sinar UV, oleh karena itu penggunaan sunscreen jadi lebih wajib nih, Mah.
  4. Gunakan secara bertahap
    Sama seperti rutinitas eksfoliasi kulit, mulailah dari konsentrasi yang rendah dan frekuensi yang paling jarang, 1x seminggu, baru kemudian tambahkan menjadi 2x seminggu jika perlu. Hal ini juga tergantung dari anjuran produk yang digunakan.
  5. Jangan digunakan berbarengan dengan produk eksfoliasi
    Untuk mengurangi risiko iritasi jangan digunakan bersamaan dengan produk eksfoliasi kimia seperti AHA, BHA, atau PHA. Sekarang ini lagi cukup ngetren juga metode skin cycling, maksudnya pengaturan jadwal penggunaan produk eksfoliasi dan retinol selama 4 hari.
    Jadwal yang dianjurkan biasanya adalah sebagai berikut
    Malam 1: Eksfoliasi kimiawi
    Malam 2: Retinol
    Malam 3 & 4: Recovery menggunakan produk-produk yang fokus pada skin barrier kulit.

Rekomendasi Produk

  1. For Skin’s Sake Retinol
    Produk ini memiliki konsentrasi retinol 0,1%. Konsentrasinya rendah cocok untuk pemula
  2. Somethinc level 1% Encapsulated Retinol
    Produk ini menggunakan teknologi enkapsulasi yang membuat retinol jadi lebih stabil, sehingga menjadi lebih ramah di kulit tetapi tetap efektif. Produk ini juga memiliki bahan aktif yang dapat meredakan gejala iritasi sehingga cocok dicoba oleh pemula.
  3. Avoskin Retinol Ampoule
    rasanya enggak lengkap kalau enggak ada produk Avoskin di daftar ini karena avoskin merupakan salah satu pelopor ampoule retinol lokal dan sempat viral. Kandungan utamanya adalah 3% actosome retinol serta vitamin E, ekstrak buah pomegranate dan green tea yang dapat memaksimalkan proses regenerasi kulit.
retinol
Photo by Alexandra Tran on Unsplash

Alternatif Retinol

Buat Mamah yang belum tertarik atau malah sudah pernah coba retinol ada juga nih alternatif lain bahan aktif yang bisa digunakan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan, diantaranya sudah pernah saya bahas dalam artikel tentang niacinamide, alternatif lainnya adalah sebagai berikut:

  • Asam retinoat
    Kalau Mamah udah nyaman pakai retinol dan udah disiplin mungkin bisa upgrade nih pake produk yang lebih strong seperti asam retinoat
  • Bakuchiol
    kalau Mamah tipe kulitnya sensitif ada alternatif lainnya nih pakai bakuchiol. Bakuchiol adalah ekstrak tumbuhan babchi Psoralea corylifolia, katanya memiliki manfaat yang sama dengan retinol tetapi tidak menyebabkan sensasi terbakar dan perih pada wajah, walaupun tentu saja hasilnya lebih lama terlihat dibandingkan menggunakan retinol atau asam retinoat.

Penutup

Bagaimana Mah, tertarik mencoba? Saya sendiri sebenarnya sudah kepengin coba karena tanda-tanda penuaan sudah mulai terlihat, tetapi masih ragu karena masih belum disiplin menggunakan sunscreen setiap hari hehehe.

Kalau Mamah-mamah bagaimana? Apakah sudah ada yang mencoba atau lebih memilih alternatif retinol yang lebih ramah kulit?

Laksita Kharima
Laksita Kharima
Articles: 12

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *