“Semahal dan sebanyak apapun skincare-mu, kalau tanpa sunscreen akan sia-sia.”
Yuliana Prastika – @naturalbeautydiary
JGERRR. Sebuah pernyataan yang singkat, menusuk dan tepat sasaran. Kalimat itu juga yang jadi pemungkas acara live streaming ITBMH TV bersama Teh Yuliana Prastika yang akrab disapa Teh Nana. Kalimat itu menekankan pentingnya sunscreen.
Teh Nana ini merupakan lulusan Teknik Kimia yang merupakan trained and licensed skin consultant, sekaligus formulator dan founder Arum Nusantara juga content creator yang kerap mengedukasi segala hal terkait skincare berdasarkan sains. Konten beliau bisa dilihat di Instagram @naturalbeautydiary juga blognya.
Dalam acara live streaming tersebut Teh Nana menjelaskan dengan cukup detail dan sistematis tentang sinar UV juga pemakaian sunscreen. Oh iya, penjelasannya juga diselingi pembahasan teknis. Jadi kalau Mamah tertarik sama bahan, formulasi dan serba-serbi skincare video ini menarik banget.
Latar belakang Teh Nana sering membahas sunscreen, baik di platform pribadi maupun live streaming bersama ITBMH TV ini adalah menurut beliau, banyak orang yang memprioritaskan beragam skincare lain, padahal sunscreen termasuk basic skincare yang berarti harus dipakai setiap kita memulai hari.
Seperti yang kita tahu, sunscreen berfungsi melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet (UV). Sebenarnya sinar UV tuh apa sih dan seberapa bahaya?
Beragam Jenis Sinar Ultraviolet (UV)
Sinar UV itu sinar matahari yang panjang gelombangnya pendek, tetapi energinya paling tinggi dan ada sekitar 3-7% di permukaan bumi. Sebenarnya jumlahnya paling rendah dibandingkan sinar lain yang dipancarkan matahari, tetapi karena energinya tinggi, lebih berbahaya untuk kulit.
Sebenarnya ada 3 jenis sinar UV:
- UV C: Energinya paling tinggi hingga mampu membunuh bakteri, tetapi 100% terserap oleh atmosfer sehingga bukan ancaman bagi kulit kita.
- UV B: Ada sekitar 5% di permukaan tanah. Paparan terhadap UVB dapat menyebabkan sunburn, penuaan, serta berkorelasi dengan kanker kulit. Proteksi terhadap UVB diukur dengan SPF rating
- UV A: Ada sekitar 95% di permukaan tanah. Paparan terhadap UVA membuat kulit menjadi gelap, dan menyebabkan penuaan kulit. Proteksi terhadap diukur dengan spektrum.
Bagaimana Sunscreen Bekerja?
Sunscreen dibedakan berdasarkan UV filter agent yang digunakan, ada yang organic (chemical), mineral (physical), dan hybrid sunscreen atau campuran keduanya. Namun cara kerja ketiganya hampir sama meskipun karakteristiknya berbeda, yaitu menyerap sinar UV.
Setiap UV filter agent beda karakteristiknya, ada yang bisa menangkal UV A saja, UV B saja, atau keduanya.
Apa itu SPF (Sun Protection Factor)?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, SPF ini menjadi paramater seberapa bagus sunscreen mampu melindungi dari sunburn atau berapa banyak UVB yang bisa ditangkal. Angka-angka yang sering kita lihat di kemasan sunscreen itu didapat dari hasil uji coba, jadi tidak sembarangan, Mah.
Selama ini juga ada salah kaprah mengenai angka-angka ini. Ada info yang beredar kalau angka SPF itu menunjukkan durasi perlindungan, misalnya SPF 50 berarti melindungi kulit selama 50 menit. Padahal maksud dari angka-angka itu adalah sebagai berikut:
- SPF 15: Mampu filter 93% UVB
- SPF 30: Mampu filter 97% UVB
- SPF 50: Mampu filter 98% UVB
Teh Nana juga mengingatkan bahwa tidak ada penambahan SPF (misal pakai pelembab SPF 15, dan sunscreen SPF 50 menjadikan kita memakai sunscreen SPF 65) dan SPF 50 itu sudah cukup melindungi kita dari UVB.
UVA Protection Rating
Kalau tadi SPF itu untuk UVB bagaimana dengan perlindungan parameter UVA?
Parameter untuk UVA biasa disebut UVA Protection Rating dan tiap negara punya regulasi dan penyebutan yang berbeda-beda. Misalnya kalau di Amerika, FDA menyebutnya broad spectrum berarti bisa melindungi dari UVA dan UVB.
Kalau di Jepang, juga yang kita kenal itu ada PA (protection grade of UVA rays), ini juga biasa dipakai di kebanyakan negara Asia, termasuk Indonesia. Levelnya adalah:
- PA+ berarti rendah
- PA++ berarti sedang
- PA+++ berarti tinggi
- PA++++ berarti sangat tinggi
Di Australia, mereka memakai parameter PPD (persistent pigment darkening). Untuk parameter lainnya terutama di negara Uni Eropa, bisa cek di videonya ya, Mah.
Tips Menggunakan dan Memilih Sunscreen
Tidak ada yang namanya sunscreen yang sempurna (ciee kaya cari jodoh), karena semuanya tergantung jenis kulit, aktivitas dan preferensi. Namun yang harus diperhatikan ketika memilih sunscreen adalah tentu saja SPF, UVA rating, juga Water Resistant Claim.
Water Resistant Claim berarti durasi sunscreen bertahan di kulit basah, biasanya sih sekitar 40-80 menit.
Penting juga untuk diingat bahwa bagus atau tidaknya sunscreen tidak bergantung dari jenisnya (chemical/physical). Yang perlu diingat, rekomendasinya adalah minimal menggunakan SPF 30, broad spectrum, dan water resistant.
Selain itu penting juga untuk diperhatikan jumlah yang kita aplikasikan. Dosisnya adalah 2g/cm2. Rule of thumb-nya sih 2 ruas jari, tetapi harus dipastikan 2 ruas jari ini jumlahnya banyak, bukan 2 ruas jari tapi tipis-tipis.
Ingat juga untuk mengaplikasikan di area yang sering terlewat misalnya kelopak mata, telinga, leher, dan bibir, Juga pastikan untuk reapply setiap 2 jam, terutama bila beraktivitas di luar dan banyak berkeringat.
Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Sunscreen
Sebenarnya sih sudah pasti dari pagi matahari terbit sampai terbenam, tetapi kalau melihat dari intensitasnya ada waktu-waktu tertentu kita tidak perlu reapply atau cukup aman untuk tidak pakai sunscreen.
Safety Issue
Menurut Teh Nana ada banyak mitos yang beredar mengenai keamanan sunscreen di antaranya adalah:
- Hormonal disruption.
Banyak dikaitkan dengan organic sunscreen. Ini hanya mitos, karena dosis yang digunakan pada penelitian berbeda, dan ada kejanggalan dalam penelitiannya. - Nanoparticles.
Banyak yang khawatir physical sunscreen yang berukuran nano dapat masuk ke aliran darah, padahal ini tidak mungkin terjadi jika kulit tidak luka dan skin barriernya tidak rusak. - Coral reef bleaching.
Sudah ada beberapa negara yang melarang penggunakan UV filter agent tertentu karena potensi kerusakan pada terumbu karang. Namun pada tahun 2021 sudah ada penelitian yang mengkaji ulang dan membantah statement ini karena konsentrasi yang digunakan dalam penelitian sangat tinggi sehingga wajar jika terumbu karang rusak.
Sesi Tanya Jawab
Dalam sesi tanya jawabnya ada beberapa pertanyaan yang menarik, tetapi karena waktunya terbatas tidak semua pertanyaan bisa dijawab.
Beberapa pertanyaan yang muncul misalnya,
Apakah sunscreen berbahaya buat ibu hamil?
Apakah pemilihan jenis sunscreen tergantung dari jenis kulit?
Apakah sunscreen orang dewasa boleh digunakan untuk anak-anak?
Tonton video lengkapnya di bawah ini ya Mah, untuk tahu jawaban Teh Nana 😉.
Demikian ringkasan singkat dari live streaming Pentingnya Sunscreen Untuk Kulit bersama Teh Yuliana di kanal YouTube ITBMH TV. Sebagai penutup saya akan bagikan tips mengenai sunscreen berdasarkan pengalaman saya juga yaa, hehe.
Tips Seputar Sunscreen ala Laksita
- Pilih yang ekonomis sesuai anggaran
Karena kalau dipakai sesuai anjuran, pasti boros dan tiap bulan beli, jadi pilih yang memang terjangkau jadi ketika menggunakan enggak sayang dan menghemat-hemat karena harganya mahal. Percuma kan beli mahal tapi enggak dipake, huhu. - Pilih yang teksturnya sesuai kondisi kulit biar nyaman dipakai.
Menurut saya pribadi, memakai sunscreen itu enggak terlalu nyaman. Ini juga yang bikin saya malas pakai dan reapply sunscreen.
Jadi sebaiknya pilih yang teksturnya dan finish-nya paling nyaman di kulit kita. Kalau saya sih suka yang gampang nge-set dan enggak terlalu hinyay atau dewy karena kulit saya termasuk kulit kombinasi. Tetapi saya suka yang ada moisturising agent-nya biar enggak perlu layering dengan pelembab yang berarti saya bisa skip salah satu tahap skincare hehe. - Pilih yang bentuknya paling mudah digunakan tanpa mengompromikan fungsi dan efektivitas. Sekarang produk sunscreen yang lokal pun sudah banyak banget bentuknya; ada lotion, cream, gel di dalam tube; ada yang berbentuk stik, ada yang bentuk powder, juga bentuk spray.
Pilih yang paling mudah digunakan tapi efektif. Biar apa Mah? Tentu saja biar tidak malas memakainya. Boleh juga sediakan travel size di tas biar enggak riweuh keluar-masukin tas buat reapply kalau bepergian yang bisa berujung kelupaan dan malas hehehe.
Bagaimana nih Mah? Sudah rajin belum pake sunscreen-nya? Coba share dong produk sunscreen yang digunakan di kolom komentar!
Featured Image: Photo by National Cancer Institute on Unsplash
Aku termasuk yang kurang memperhatikan pentingnya sunscreen. Selama ini biasanya cuma pakai pelembab dan foundation dan nggak memperhatikan berapa spf yg tertera. Tapi kira-kira kalau udah pakai foundation yg mengandung spf, berarti kita tetap perlu mengaplikasikan ulang ya setiap beberapa jam kalau kita berada di luar ruangan.