Halo mamah, sudah tahu belum kalau grup diskusi Mamah Gajah Ngeblog (MGN) dipindah dari WhatsApp ke Telegram sejak tanggal 2 Januari 2022? Saat itu tepat setahun umur grup MGN. Ternyata setelah mengetahui berbagai keunggulan aplikasi Telegram, para mamah Admin akhirnya memutuskan untuk pindah ke Telegram.
Sekalian juga tujuannya untuk bersiap-siap seandainya member MGN jadi lebih banyak dari kapasitas WhatsApp. Jumlah anggota yang cukup banyak di dalam grup, dan adanya channel selain grup untuk membagikan informasi searah, merupakan salah satu fitur Telegram yang tidak ada di aplikasi pesan instan lainnya.
Sedikit mereview 7 keunggulan Telegram yang pernah saya tuliskan itu antara lain :
- Memungkinkan untuk memiliki lebih dari 1 sesi aktif, atau bisa aktif di beberapa gawai sekaligus,
- Pengguna bisa memiliki multi akun dalam 1 aplikasi Telegram saja. Jika kita ingin memiliki akun Telegram terpisah antara pribadi dan komunitas, kita tidak perlu install 2 aplikasi terpisah.
- Jumlah peserta grup dan channel yang banyak
- Fitur voice call dan video call dari dalam grup untuk banyak orang sekaligus.
- Pengguna bisa mengirimkan file dengan ukuran sampai dengan 2GB sebagai pesan.
Belakangan ini, Telegram banyak menambahkan fitur baru yang membuat saya makin suka memakainya. Kalau mamah tidak mau ketinggalan tips terbaru, sebenarnya bisa juga bergabung ke channel TelegramTips yang berisikan informasi terbaru mengenai fitur-fitur Telegram.
Selama sebulan sejak grup MGN pindah ke Telegram, masih ada beberapa mamah yang merasa tidak biasa dengan aplikasi Telegram. Padahal, semakin mengenal fitur-fitur yang ada, memakai Telegram akan semakin terasa lebih menyenangkan.
Untuk para mamah yang butuh tips memakai Telegram, coba join channel TelegramTips atau yuk disimak tulisan saya sampai habis. Kalau mau langsung dicoba di grup MGN juga boleh mah.
Menjaga Kerahasiaan Nomor Telepon
Ketika kita bergabung dengan sebuah grup di WhatsApp, biasanya nomor telepon kita akan langsung terlihat oleh yang lain. Akan tetapi, di Telegram, kita bisa menyembunyikan nomor telepon kita. Orang lain bisa menambahkan kontak kita berdasarkan username saja.
Cara mengatur username
Untuk mengatur username, dari bagian Settings, kita bisa mengisikan saja apa yang ingin kita pakai sebagai username. Formatnya tentu dengan menambahkan tanda ‘@” di depannya.
Nantinya untuk mempermudah orang lain menambahkan username kita ke daftar kontaknya atau untuk menghubungi kita, mereka bisa kita kirimkan link dengan format seperti ini: https://t.me/username (tanpa tanda “@’). Kita perlu memperhatikan penggunaan huruf kecil dan besar dari username yang digunakan.
Cara menyembunyikan nomor telepon
Biasanya, ketika kita baru bergabung dan mendaftarkan nomor kita untuk aplikasi Telegram, kita akan ditanya apakah ingin menambahkan teman-teman kita sebagai kontak dan mengirimkan pemberitahuan kepada orang yang sudah menyimpan nomor kita di ponsel mereka, bahwa kita sudah bisa dihubungi juga di Telegram.
Akan tetapi, terkadang kita tidak ingin semua orang yang menambahkan username kita, langsung mengetahui nomor kita. untuk hal ini, kita bisa menyembunyikan nomor telepon dari Settings > Privacy and Security dan pilih Phone Number dapat dilihat oleh Nobody.
Pengaturan keamanan lainnya
Dari gambar pengaturan privasi dan keamanan, kita bisa lihat juga beberapa pengaturan keamanan lainnya yang ada di Telegram. Ada beberapa hal yang bisa diatur, mulai dari siapa yang bisa melihat kapan kita terakhir online, sampai siapa yang bisa menelpon kita melalui aplikasi Telegram.
Di Telegram, seperti halnya di WhatsApp, kita juga bisa menambahkan kunci pengaman ganda yang disebut Two Steps Verification.
Karena Telegram bisa digunakan secara aktif di beberapa gawai sekaligus, kita juga bisa memeriksa dan membatasi gawai yang tidak diinginkan memiliki sesi aktif.
Mengatur Kapasitas Penyimpanan dan Data
Ada yang tidak mau memakai Telegram karena berpikir aplikasinya lebih berat daripada WhatsApp, padahal karena pesan yang disimpan di server, hal ini bisa menghemat pemakaian kapasitas penyimpanan di ponsel kita. Kita juga tidak perlu repot-repot untuk melakukan back-up pesan seperti di WhatsApp.
Fitur yang tak kalah penting, kalau biasanya kita harus rajin-rajin clearchat di WA, di Telegram kita bisa membersihkan cache lokal saja untuk membersihkan pemakaian kapasitas penyimpanan di ponsel kita.
Caranya dari menu Settings, pilih Data and Storage. Dari sini kita bisa mengatur berbagai hal untuk membatasi pemakaian data misalnya kita tidak ijinkan aplikasi untuk mengunduh ataupun memutar media secara otomatis.
Untuk pengaturan pemakaian kapasitas penyimpanan, kita pilih menu Storage Usage. Dari sini kita bisa memilih berapa lama kita ingin menyimpan media yang kita terima. Kita juga bisa memilih Clear Telegram Cache maupun Clear Local Database, jika kita melihat pemakaian kapasitas penyimpanan sudah terlalu tinggi dan ingin membuat ponsel kita punya ruang lebih lega.
Dengan cara ini, kita tidak terlalu perlu untuk sering-sering melakukan clear chat, tapi ya kalau tetap saja ingin melakukannya masih tetap bisa kok.
Fitur Telegram untuk mempermudah berkomunitas
Untuk membuat tambah betah di berbagai Telegrup komunitas, kita perlu membiasakan diri dengan berbagai fitur yang tersedia di Telegram. Dengan cara ini, diharapkan kita tidak ketingalan informasi yang penting, di antara obrolan di grup yang terkadang berjalan terlalu cepat ketika kita tidak sedang online.
Berikut ini beberapa fitur yang sering saya gunakan untuk menambah nyaman berkomunikasi di komunitas Mamah Gajah Ngeblog.
Mengelompokkan percakapan dalam folder
Mamah Gajah Ngeblog memisahkan grup diskusi dengan channel informasi. Untuk mamah yang tidak selalu bisa mengikuti percakapan di grup diskusi, diharapkan dengan membaca informasi dari Channel, bisa tetap mengikuti pengumuman yang ada.
Untuk mamah yang ingin berkontribusi aktif menulis di website mamahgajahngeblog.com ini, dibuatkan 1 lagi Telegrup. Tujuanya juga tentunya supaya obrolannya bisa lebih fokus dan tidak tercampur dengan obrolan di grup diskusi. Lalu, untuk mamah yang terlibat membantu kegiatan sebagai admin grup, dibuatkan lagi sebuah grup diskusi terpisah.
Jumlah grup dalam sebuah komunitas memang tidak cukup satu saja. Hal ini tentunya untuk mempermudah mencari percakapan yang terkait, Di Telegram, kita tidak perlu pusing untuk mengingat nama dari setiap grup atau channel karena kita bisa mengelompokkan percakapan dari setiap komunitas yang kita ikuti menjadi 1 folder.
Kita bisa menambahkan grup, channel ataupun chat pribadi ke dalam folder tertentu. Untuk semua pesan yang belum dibaca dari berbagai komunitas, kita bisa mengelompokkannya dii folder unread.
Cara mengelompokkan percakapan dalam folder sebagai berikut:
- Dari menu Settings pilih Folders
- Pilih Create New Folders
- Isi nama folder, lalu masukkan chat yang diinginkan dalam folder tersebut di Included Chats, atau keluarkan chat yang tidak diinginkan dalam folder tersebut dari Excluded Chats.
Memberi reaksi pada pesan
Fitur ini merupakan fitur yang sangat berguna untuk mengurangi jumlah pesan yang diterima, yang isinya biasanya berupa setuju atau tidak setuju atau reaksi atas pesan pengirim lainnya.
Kalau mamah seorang admin di Telegrup, mamah bisa mengatur agar mengijinkan peserta memberi reaksi terhadap pesan yang masuk.
Untuk mamah yang hanya ingin berkata oke, atau tidak setuju, kita bisa reaksi dengan jempol ke atas atau ke bawah. Untuk bersimpati atau tertawa, kita juga bisa mengirimkan reaksi mewakili apa yang ingin kita nyatakan. Karena reaksi ini hanya terlihat di pesan tersebut, jumlah pesan masuk dalam grup diskusi jadi berkurang dan tidak mengganggu orang lain yang mungkin tidak ingin bereaksi terhadap pesan tersebut.
Cara memberi reaksi, kalau kita menyentuh bagian pinggir kiri bawah pesan, akan terlihat tanda jempol, atau kalau kita sentuh area hijau di kanan atau kiri pesan akan terlihat beberapa reaksi yang bisa dipilih termasuk beberapa menu lainnya.
Menyimpan pesan penting (pin atau forward ke saved messages)
Fitur ini paling penting untuk yang biasa memakai WhatsApp. Kalau sebelumnya kita terbiasa memberi tanda bintang lalu clear chat, kali ini kita hanya perlu mengirimkan pesan yang ingin disimpan ke diri sendiri ke dalam yang namanya saved messages. Semua yang ada di situ adalah pesan yang kita anggap penting. Kalau nantinya tidak penting lagi, kita bisa menghapusnya kemudian.
Cara mengirimkannya tentunya bisa dilihat dari menu di bagian memberi reaksi, kita bisa pilih forward dan pilihlah ke chat yang bernama Saved Messages. Atau kalau kita punya sejenis channel untuk diri sendiri, kita juga bisa meneruskan pesan yang kita anggap penting ke channel pribadi kita.
Untuk admin Telegrup, kita bisa juga memilih untuk memberi pin informasi yang kita inginkan gampang dicari oleh semua anggota grup.Tidak semua anggota grup bisa mengatur pin pesan. Hanya yang diberikan hak oleh admin, yang bisa melakukannya.
Menghapus pesan
Pesan di Telegram yang kita kirimkan bisa kita hapus tanpa jejak. Penghapusan pesan ini tak ada jejaknya, dan tentunya jadinya mengurangi jumlah baris pesan yang diterima.
Kalau mamah seorang admin grup dan ingin grupnya tetap hanya menyimpan informasi yang berguna, mamah juga bisa menghapus pesan yang dikirimkan anggota yang dianggap tidak relevan. Bisa juga kita menghapus pesan yang misalnya hanya berupa stiker saja. Penghapusan pesan di grup oleh admin akan berlaku untuk semua anggota grup. Untuk percakapan pribadi, kita juga bisa menghapus pesan dari pengirim loh!
Caranya? Masih seperti cara menambah reaksi di atas, kita tinggal ketuk layar di samping pesan yang ingin dihapus, lalu pilih menu delete.
Mengedit pesan
Ketika mengirimkan pesan, karena jempol terlalu besar atau ponsel sok tau, terkadang pesan yang kita kirimkan akan ada salah ejaannya atau terkirim terlalu cepat. Kalau di aplikasi pesan instan lain, kita perlu menambahkan baris baru untuk mengirimkan pesan, sambil mungkin berkata maaf salah. Di Telegram, kita bisa mengedit pesan tersebut dengan cara mengetuk di atas pesan tersebut dan memilih menu edit.
Nantinya akan terlihat bahwa pesan tersebut diubah setela dikirimkan. Kalau kita tidak ingin terlihat pesannya sudah diubah, kita bisa juga menyalin ulang pesannya, perbaiki bagian yang salah, lalu mengirimkannya. Selanjutnya menghapus pesan yang salah sebelumnya. Dengan cara ini, penerima tidak melihat kalau pesan itu sudah disunting..
Cara mengedit pesan hampir sama dengan cara menampilkan menu saat ingin memberikan reaksi. Tentunya yang bisa kita edit hanyalah pesan yang kita kirimkan. Maka untuk menu edit hanya ditampilkan kalau kita memilih pesan yang kita kirimkan saja.
Membalas pesan pada channel
Untuk yang baru berpindah ke Telegram, mungkin belum tahu apa sih bedanya channel dengan grup. Kalau channel itu, informasinya bisa diatur untuk bisa menerima komentar atau tidak. Yang bisa mengirimkan pesan hanya admin. Jadi kalau ada yang ingin bertanya terhadap sebuah informasi yang dibagikan, semuanya seperti mengomentari status di media sosial.
Channel ini sifatnya searah, dan bisa berupa pemberitahuan saja dari admin. Anggota bisa memberikan reaksi ataupun memberi komentar jika pengaturannya mengijinkan hal tersebut.
Dengan adanya channel, informasi yang penting juga bisa terpusat dan tidak “tergulung” atau terlewatkan. Jika pengaturan channel mengijinkan anggota untuk berkomentar, komentar tersebut akan masuk ke sebuah grup diskusi. Kita tidak wajib masuk ke dalam grup diskusi tempat meninggalkan komentar di Channel. Akan tetapi, MGN mengatur agak komentar di Channel informasi, masuknya ke grup diskusi. Jadi, jangan bingung kalau merasa ada pembahasan dari Channel Informasi ke grup diskusi.
Polling dalam grup
Kalau dulu, untuk pemilihan suara, biasanya kita harus menyalin pesan dan menambahkan baris baru untuk menambahkan apa pendapat kita. Di Telegram, admin bisa membuat sebuah polling untuk kemudian anggotanya langsung memilih saja.
Polling bisa dilakukan di grup ataupun di channel. Dengan adanya fitur ini, kita tidak harus menyalin pesan dan lagi-lagi mengurangi jumlah pesan yang berseliweran di dalam grup diskusi.
Penutup
Gimana Mah, masih ada yang belum jelas cara pemakaian Telegram? Masih ada beberapa fitur yang belum saya tuliskan di sini, tapi kalau sering dipakai, pasti nanti tambah terbiasa dan kecarian fitur yang ada di Telegram dan tidak ada di pesan instan lainnya.
Selama sebulan MGN di Telegrup, fitur apa yang paling mamah sukai? Sebenarnya saya kehilangan stiker yang lucu-lucu di WAG. Walaupun di Telegram juga ada stiker, tapi entah kenapa rasanya saat ini masih lebih banyak yang lucu di WAG.
Saya suka semua fitur yang ada di Telegram, tapi paling suka dengan fitur memberi reaksi di Telegram. Dengan fitur tersebut merespon pesan yang masuk bisa lebih cepat, tanpa menambah banyak jumlah pesan. Kalau mamah sekalian suka dengan fitur apa nih? Atau masih lebih suka dengan WAG? Yuk tinggalkan komentar.
Penyunting : Restu
Wuihh lengkapnya. Makasiiy banget Risna atas informasinya. 🙂
Saya baru tahu kalau no HP bisa disembunyikan dan pesan kita yang typo yang kita hapus akan hilang tanpa jejak, dan ga membuat penasaran orang lain ehehe.
Wkwkwkwk Risna, kok istilah ‘ponsel sok tau’ ini bikin ngakak ya. Iya tuh kadang emang sotoy dah ponsel mah.
Sama Risna, ku juga suka dengan fitur REACTION, sama sticker-nya juga lebih besar dan bagus. Cuma sticker Nicholas Saputra kagak ada ya ehehe (menyuarakan aspirasi para Mamahs).
Ditunggu kelanjutannya ya Mamah Risna 🙂
Keren yah Tele ini! Banyak banget featurenya sampe dia kayak jadi laptop di dalam laptop gitu kekek (ada foldernya segala).
Memang membingungkan sih ya awalnya tapi lama-lama emang jadi keasyikan menikmati fasilitasnya. Dan aku suka stiker2nya hihihi
Emang canggih ya ini Telegram, belum nemu minusnya kecuali di laptop ku (yang pinjaman kantor haha) ga bisa di install. Tapi bagus juga ga terus2an di cek kay WA.
Sama Risna, aku paling suka fiture kasi reaksi itu, keren deh.
Belum coba yang mengelompokkan pesan. Overall thankful banget ada telegram. Sangat memudahkan buat admin 🙂
[…] Terlepas dari banyaknya fitur Telegram yang mengungguli toko aplikasi sebelah, ada satu yang dirindukan: stiker! Di sana masing-masing kita pasti punya koleksi stiker yang lucu-lucu meski banyak juga yang ngeselin dan nyeleneh. Nah, sayangnya stiker-stiker ini tidak bisa ikut diboyong saat grup Mamah Gajah Ngeblog pindah ke Telegram. […]
[…] percakapan dalam grup Telegram […]