Mengamankan WhatsApp

Cara Mengamankan Akun WhatsApp Dari Pembajak

Jaman makin canggih, penjahat juga makin banyak akal. Kita jangan sampai lengah dan tertipu. Ada banyak penipuan di dunia maya, termasuk menggunakan akun WhatsApp (WA).

Kalau dulu modus penipu sejenis mamah minta pulsa lewat SMS, sekarang ada versi lain via WA. Misalnya saja ada yang mengambil foto profil kita dari sosial media, lalu membuat akun WA baru dengan menggunakan nomor baru. Orang tersebut akan menghubungi daftar teman kita, dengan berpura-pura kalau kita ganti nomor ponsel, lalu mereka minta pinjam uang.

Aturan paling dasar adalah jangan pernah mengirimkan uang kepada nomor yang tidak terdaftar dalam kontak kita walaupun foto profilnya kita kenal. Apalagi kalau transaksi dilakukan hanya lewat percakapan teks dan bukan dengan telepon suara/video.

Pembajak Nomor WhatsApp

Beberapa waktu lalu, seorang teman sesama Mamah Gajah, bercerita kalau dia mendapatkan sms dalam bahasa Thai. Tidak lama kemudian, ada yang mengaku kasir sebuah minimarket mengirimkan SMS yang meminta supaya nomor itu dikirimkan dengan alasan kalau nomor itu adalah nomor voucher game untuk pelanggannya yang salah kirim.

Teman saya ini sudah sering menggunakan Google Translate untuk mencari arti dari pesan berbahasa Thai tersebut. Tentu saja dia tidak tertipu dengan mengirimkan kode yang diminta.

Sebelumnya, saya beritahu dulu modus yang sering dilakukan orang untuk membajak akun WA kita. Untuk bisa mengambil alih akun WA, yang dibutuhkan itu cuma kode registrasi 6 digit yang dikirimkan ke SMS atau melalui panggilan suara.

Kalau ada yang terang-terangan minta kode One Time Password (OTP) dari SMS yang kita terima, kita pasti tidak berikan. Tapi namanya penipu, mereka tahu kalau masih banyak orang yang baik dan siap membantu orang lain. 

Saya pernah membaca berita, kalau ada seseorang yang bergerak di bidang IT, dan tetap tertipu mengirimkan nomor kode tersebut, karena dia punya niat baik membantu orang lain. Ternyata kebaikannya membuatnya jadi lengah. Dia tidak terpikir untuk menggunakan Google Translate untuk membaca arti dari pesan yang diterima.

Eh tapi, jangan berhenti jadi orang baik ya. Kita tetap perlu jadi orang baik, tapi harus tetap berhati-hati. Jangan sampai kita lengah dan menjadi menyulitkan diri sendiri.

Sebelum membahas bagaimana mengamankan WA nya, mungkin ada yang bertanya-tanya, buat apa sih mereka membajak akun WA kita?

Jelas saja buat menipu orang-orang yang ada dalam kontak kita, dan juga ada lagi sekarang dengan adanya OTP lewat WA di marketplace. Orang jahat bisa memindahkan saldo dari dana marketplace kita jika WA kita dibajak.

Cara Utama Mengamankan Akun WhatsApp

Pembajak nomor WA itu ada 2 jenis, orang dalam alias orang yang dekat dengan kita atau orang yang sebenarnya tidak kenal kita tapi bernada sopan minta tolong dan ternyata bertujuan menipu.

Karena kata pembajak terasa terlalu keren, mari kita ganti dengan kata penipu.

Dari beberapa cerita, biasanya penipu itu mengaku kasir di sebuah minimarket dan salah kirim kode yang harusnya untuk pelanggannya ke nomor kita. Para penipu ini mungkin saja akan berganti cerita di kemudian hari. Intinya tetap sama, mereka akan minta kita mengirimkan kode OTP yang kita terima di ponsel kita.

Jangan Pernah Berikan Kode OTP

Kebanyakan orang, terlalu mudah percaya dengan cerita para penipu. Mereka langsung mengirimkan kode nomor yang diminta, baru kemudian menyadari kalau akun WA nya diambil alih.

Cara pertama kalau kita menerima pesan dalam bahasa/huruf asing adalah pakai saja google translate. Sekarang ini google translate sudah bisa mendeteksi bahasa sumber dan menerjemahkan ke banyak bahasa termasuk bahasa Indonesia.

Jadi pelajaran pertama dan terutama dari sini adalah, jangan pernah memberikan nomor kode yang diterima ke siapapun terutama orang yang nomornya tidak tercantum dalam daftar kontak kita.

Pelajaran tambahan kalau penasaran arti dari pesan yang masuk berbahasa asing ke ponsel kita, gunakan penerjemah google.

Sembunyikan Isi Pesan pada Notifikasi WhatsApp

Cara berikutnya nomor kita bisa dibajak itu adalah oleh orang yang ada disekitar kita. Orang tersebut bisa membajak akun WA kita walaupun tidak membuka pesan dari WA kita.

Ada yang memperhatikan tidak, kalau kebanyakan orang suka untuk mengatur supaya notifikasi pesan masuk bisa dibaca sebagian isinya tanpa harus membuka kunci dari ponsel. Kalau pesan yang masuk itu kode, dengan mudah siapapun bisa melihat 6 digit nomor yang muncul di layar depan.

Untuk banyak hal, ini memudahkan kita terutama ketika kita membutuhkan OTP, tapi hal ini juga memudahkan orang jahat melihat layar kita juga dan bisa menggunakannya ketika kita meninggalkan ponsel kita tanpa sengaja.

Masalah ini bukan hanya untuk pembajakan WA saja ya, tapi bisa juga untuk berbagai kode OTP lainnya yang kita terima melalui SMS.

Apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Tentunya kita perlu mengganti pengaturan notifikasi pesan masuk untuk tidak menampilkan sebagian dari isi pesan kita.

Kita bisa saja menonaktifkan pilihan menampilkan notifikasi ketika layar dikunci, atau kita bisa mengaktifkan notifikasi tapi jangan lupa memilih untuk tidak menampilkan isi dari pesannya.

Untuk setiap ponsel bisa saja ada perbedaan sedikit, tapi begini kira-kira pengaturan di ponsel Xiaomi saya yang menggunakan sistem operasi android.

Pengaturan menyembunyikan isi pesan masuk
  1. Buka Settings, pilih Notifications
  2. Dari bagian Notifications pilih WhatsApp
  3. Kemudian dari halaman WhatsApp pilih Lock screen notification on
  4. Masih di halaman yang sama, pilih Message notifications
  5. Di halaman Message notifications pilih On the Lock screen untuk Show all notifications but hide contents. Kalau tidak mau ada notifikasi ketika layar terkunci, pilih untuk tidak menampilkan sama sekali.

Menyembunyikan konten ini juga sebaiknya diatur untuk berbagai aplikasi pesan instan lainnya termasuk SMS untuk menghindari orang lain melihat kode OTP di layar ponsel kita yang terkunci.

Two-Step Verification WhatsApp

Ada cara lain untuk memastikan keamanan akun WA kita. Sebenarnya cara ini bukan hanya ada di WA saja. Di berbagai akun kita yang lain juga sudah mulai tersedia pengaman ganda.

Kadang-kadang namanya kita manusia sering hilang fokus. Bagaimana mengurangi kemungkinan kita lengah memberikan kode aktivasi ke orang lain?

Pengaman ganda alias two-step verification ini terkadang malah diaktifkan oleh penipu yang membajak akun kita, sehingga semakin mempersulit kita mengambil alih kembali akun kita. Jadi lebih baik kita yang lebih dulu memasang pengaman ganda.

Kunci ganda di WA dilakukan dengan menambahkan lagi PIN berupa 6 digit angka. Jadi selain kode registrasi, kita akan diminta untuk memasukkan PIN juga ketika mau memindahkan aplikasi WA ke ponsel lain. Selain itu kita bisa juga menambahkan alamat email untuk pengaman tambahan ketika kita lupa PIN.

Aktifkan two-step verification di WA

Kalau Akun WhatsApp Dibajak

Bagaimana kalau WA sudah terlanjur dibajak? Tentu saja kita harus segera mengambil alih kembali. Tapi sebelumnya, segera beritahu semua teman dan kontak kita untuk tidak percaya kalau ada yang meminta pinjaman uang atau apapun.

Ambil alih dengan instal ulang dan aktivasi kembali

Cara mengambil alih WA kita cukup mudah. Kita hanya perlu menginstal ulang dan mengaktivasi kembali WA dengan kode yang dikirimkan ke nomor kita melalui SMS.

Akan tetapi, jika kita belum melakukannya dan penipunya mengaktifkan two-step verification, kita tidak bisa langsung mengambil alih dan menggunakan WA kita. Kita masih harus menunggu selama 7 hari, sampai kita bisa menggunakan kembali akun WA kita.

Reset PIN

Kalau kita terlanjur mengirimkan 6 digit kode registrasi tanpa sengaja, cara mengambil alih nomor kita adalah dengan menginstal ulang dan meminta kembali nomor kode registrasi dikirimkan ke nomor kita melalui SMS atau telepon.

Manfaat dari sudah mengaktifkan two-step verification adalah, pembajak tidak akan bisa masuk ke akun kita karena dia akan butuh memasukkan PIN selain kode registrasi. Nomor PIN ini berbeda dengan 6 digit kode registrasi yang diterima melalui telepon.

WhatsApp secara berkala akan meminta kita memasukkan nomor PIN ini ketika kita membuka aplikasinya. Hal ini dilakukan untuk memastikan kita tidak lupa dengan PIN kita. Bagaimana kalau kita lupa PIN kita? Kita bisa meminta reset PIN yang dikirimkan melalui email. Kalau kita tidak isi alamat email bagaimana? Baca terus ke bagian berikutnya ya. 

Reset PIN tanpa Alamat Email

Bisa juga terjadi, nomor kita dibajak sebelum kita mengatur pengaman ganda. Lalu si pembajak, mengeset kunci pengaman ganda sehingga kita sulit untuk mengambil alih kembali nomor kita. Tapi hal ini masih dilakukan selama kita punya kartu SIM dari nomor telepon kita.

Akan dibutuhkan waktu 7 hari untuk mereset PIN jika:

  • Tidak menyediakan alamat email untuk reset PIN
  • Lupa alamat email yang kita gunakan untuk reset PIN 
  • Ada orang lain yang mengatur PIN dan Emailnya sebelum kita memakai nomor tersebut. Hal ini juga bisa terjadi karena sekarang ini banyak nomor dipakai kembali tanpa menghapus akun WA nya. 

Setelah 7 hari memasukkan kode registrasi, kita bisa membuka WA dan memilih menu Forgot PIN dan pilih Reset. Waktu 7 hari ini merupakan ketetapan dari WA untuk alasan keamanan.

Penutup

Semoga setelah membaca tulisan ini, para Mamah Gajah langsung memastikan kalau akun WA nya sudah diamankan dengan PIN dan email.

Kalau sampai akun WA tidak aktif, kita bisa repot karena kehilangan kontak dan juga tidak bisa berkomunikasi dengan nyaman seperti biasa, termasuk juga dengan sesama Mamah Gajah Ngeblog.

Blog MGN ini juga terwujud setelah kita ngumpul di WAG Mamah Gajah Ngeblog, jadi jangan sampai kita kehilangan akses ke WA kita ya.

Seperti kata orang bijak: lebih baik mencegah daripada mengobati, jadi lebih baik kita pasang pengaman ganda dan semoga kita tidak terkecoh kalau ada usaha orang membajak akun WA kita.

Risna
Risna

WordPress Blogger, tinggal di Chiang Mai Thailand. Sedang hobi desain Canva dan Kinemaster selain menonton Film dan drama Korea.

Articles: 28

5 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *