Sejak zaman baheula Bandung kaya dengan ragam kuliner. Hingga sekarang pun berbagai inovasi makanan lahir di kota kembang ini. Mungkin udaranya yang sejuk–meski pemanasan global membuatnya makin panasss–dan lingkungannya yang asri (tampaknya berlaku untuk daerah Utara saja, sih) mendukung penghuninya untuk terus berkreasi dan berinovasi.
Namun, jangan salah. Masakan tradisional Sunda tetap digemari dan punya tempat tersendiri di hati penikmatnya. Rasa masakan Sunda yang cenderung asin, gurih, dan pedas sungguh menggugah selera makan. Hidangan seperti ulukutek leunca, karedok, aneka pepes, atau ikan peda goreng tak tergantikan sebagai teman nasi. Jadi kepingin nambah terus!
Sebagai bekal berwisata kuliner di Bandung, yuk, simak daftar beberapa restoran Sunda yang masuk pantauan radar mamah-mamah alumni ITB yang tergabung di grup Playdate Bandung Timur (Bantim), salah satu subgrup ITB Motherhood. Pas banget, sebentar lagi akan ada Homecoming IA ITB, nih, Mah. Mamah bisa sekalian mencoba sembari bernostalgia.
Khas Restoran Sunda
Sebelum masuk ke daftar rekomendasi, mari kita ulas dulu beberapa hal yang umum Mamah temukan di restoran Sunda.
1. Teh tawar hangat
Sebelum makanan/minuman pesanan Mamah datang, pelayan akan memberikan teh tawar hangat. Teh ini biasanya gratis. Enaknya lagi, kalau sudah habis segelas, kita bisa meminta untuk diisi ulang.
2. Lalap dan sambal
Selain teh tawar, pelayan juga otomatis menyajikan seperangkat lalapan (sayuran mentah) dan sambal. Namun, perlu diingat. Meski keduanya seolah-olah gratis–karena disajikan bersama teh tawar–kadang mereka akan muncul di struk pembayaran.

3. Lesehan
Jika restoran pada umumnya menyediakan kursi makan untuk pengunjung, di restoran Sunda kita juga dapat menemukan meja tipe lesehan. Pengunjung duduk di lantai bambu/karpet beralaskan bantal kecil. Meja tipe lesehan berada di saung yang tak jarang berdiri di dekat kolam ikan. Kalaupun bukan di saung, restoran akan membuat undakan agar posisi meja lebih tinggi daripada lantai.
4. Nasi di bakul
Di restoran Sunda, nasi akan dihidangkan di dalam bakul nasi beralaskan daun pisang. Banyaknya disesuaikan dengan jumlah porsi nasi yang dipesan.
Restoran Sunda Pilihan Mamah Bantim
1. Dapoer Pandan Wangi
Restoran ini menjadi pilihan teratas mamah Bantim karena menu andalannya: terong raos. Ternyata menu tersebut juga menduduki peringkat pertama dalam daftar menu yang wajib dicoba oleh pengunjung baru menurut akun resmi instagram @dapoerpandanwangi. Berikutnya ada paket nasi liwet spesial, sop ikan kuah merah, kangkung udang, dan es halimun. Yang menarik, tersedia pula paket anak yang berisi nasi, ayam ungkep, perkedel kentang, kerupuk, dan melon jelly.

Alamat:
- Jl. Patuha 38 (Telaga Bodas), Bandung
(022) 730 9718/730 5786 – 0878 2247 5680
- Jl. Terusan Pasirkoja 380, Bandung
(022) 600 8838/600 8996 – 0878 2247 5681
2. Warung Nasi Ibu Imas
Bermula dari gerobak yang menjual nasi rames di daerah ITC Kebon Kelapa (dulu Terminal Kebon Kelapa), restoran ini berdiri sejak 1980. Sekitar 1999-2000 lokasinya pindah ke bekas toko buku di daerah Balonggede. Kini warung nasi Ibu Imas memiliki empat cabang yang semuanya berlokasi di Jl. Balonggede.
Meski menu andalan restoran adalah karedok leunca dan sambal dadak, mamah Bantim lebih menyukai jukut (selada air) goreng yang juga disajikan di sana. Mamah yang berdomisili di luar Bandung juga bisa mencoba beberapa menunya, lo! Sambal dadak, ayam bakar, ayam goreng, gepuk, hingga pepes dapat dikirim ke luar kota dalam kemasan vakum. Menarik, bukan?

Alamat:
Jl. Balong Gede 38, Bandung 40251
(022) 4233838
3. Ayam Simpang Siliwangi
Jika berkunjung ke restoran ini, Mamah akan menemukan aneka menu, mulai dari ayam, ikan, paru, babat, usus, hingga pepes yang dapat dipilih langsung. Setelah digoreng atau dibakar dadakan, Mamah dapat menikmatinya dengan tiga macam pilihan sambal: sambal goang, sambal dadak, dan karedok leunca. Jangan lupa kol goreng atau selada gorengnya juga, ya. Tersedia pula beragam paket yang pastinya lebih hemat.
Restoran yang berdiri sejak 2003 ini mengklaim diri legend di Baleendah. Namun, sekarang warga Kota Bandung sudah bisa menikmati Ayam Simpang Siliwangi di cabang terbaru Jalan Banteng, Buah Batu.

Alamat:
- Jl. Siliwangi No. 88 A, Baleendah
- Jl. Terusan kopo No. 181, Katapang
- Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 5, Bandung
4. R.M. Laksana Ahmad Yani
Cabang dari R.M. Laksana Soekarno Hatta ini terbilang masih baru (Oktober 2022). Suasananya yang cozy dengan banyak saung lesehan beratap rumbai menjadi daya tarik tersendiri. Instagrammable sekali, apalagi kalau malam.
Seperti restoran Sunda lainnya, beragam menu terhidang di meja panjang (prasmanan). Bedanya, di R. M. Laksana Ahmad Yani mejanya super panjang, terbagi menjadi enam bagian, mulai dari lauk utama hingga dessert. Kalau bingung memilih, Mamah bisa coba menu yang jarang ditemukan di restoran lain, seperti burung puyuh prancis, tutut, dan ampas kecap. Makin mantap jika dimakan bersama oseng bunga pepaya, favorit para pengunjung.
Yang unik, selain restoran ada pula kafe yang menawarkan aneka menu kekinian. Makannya usus goreng, minumannya caramel machiato? Boleh banget!

Alamat:
Jl. Ahmad Yani No. 448, Bandung
5. R.M. Sambel Hejo Natuna
Begitu masuk ke restoran ini, kita tidak akan menemukan meja prasmanan. Sebagai gantinya, berbagai lauk utama akan dihidangkan di meja bersama lalap, sambal, dan teh tawar. Kita memilih yang ingin dimakan. Menu lain seperti sayur asem atau sop buntut dapat dipesan langsung kepada pelayan.
Ragam menu di restoran Sambel Hejo Natuna memang tidak sebanyak restoran lain, tetapi ciri khas sambel hejo dan cimplung membuatnya dikenal dan tetap dicari. Sambalnya segar berkat pemakaian tomat hijau. Cimplungnya krispi di luar, empuk di dalam. Nyam!

Alamat:
- Jl. Natuna No. 29, Bandung
- Jl. Brigjen Katamso No. 49, Bandung
6. Cibiuk Resto
Restoran ini menjadi pilihan bagi Mamah yang ingin menikmati nasi liwet langsung dari kastrol. Iya, nasi liwet di Cibiuk Resto memang dibuat dadakan dari beras. Tersedia aneka paket nasi liwet yang bisa dipilih. Porsinya pun bisa disesuaikan dengan jumlah orang. Menu lain seperti ayam bakar bambu, sop buntut, dan es durian ala Cibiuk juga layak dicoba.
Selain di Bandung, restoran ini memiliki 12 cabang di kota-kota lain, antara lain Garut, Ciamis, dan Karawang. Di beberapa cabang, Mamah bisa menemukan saung lesehan berbentuk perahu. Seru, makan sambil menikmati ikan berenang. Serasa di river cruise gitu, deh (minus goyang-goyang diterpa gelombang air). Sayangnya saung perahu ini tidak ada di cabang Bandung, ya, Mah.

Alamat:
Jl. Soekarno Hatta No. 508, Bandung
Penutup
Makan di restoran Sunda paling pas dilakukan bersama keluarga atau teman. Mungkin ini ada kaitannya dengan tradisi ngariung (berkumpul) masyarakat Sunda yang biasanya disertai dengan makan lesehan.
Yang jelas, jangan jaim kalau makan di restoran Sunda, ya, Mah. Menjilati sisa bumbu dan sambal di jari-jari seusai makan is the best. Ngeunah pisan!
[…] alumni, kegiatan yang diadakan mencapai lebih dari 100 program acara. Didukung oleh 100 booth kuliner, 40 booth UMKM, dan 17 booth sponsor di sekitaran gedung Fisika, Campus Center, Teknik Lingkungan, […]
[…] usul agar beliau menjadi host bulan ini. Mumpung sedang libur anak sekolah dan mumpung beliau mudik ke kampung halaman. Mumpung pas dengan tema yang diusulkannya: Tentang Daerah Asal. Tema kali ini juga cukup nyambung […]
[…] *emoji mata berkaca-kacaTerima kasih banyak ya Mahs, sudah membagikan cerita indah itu. Jujurly, moodbooster banget. 🤗 Berikut data setoran tantangan yang […]
[…] Mungkin nasehat orang tua jaman dulu ada benarnya, ‘bibit bebet bobot’ itu penting dalam berinteraksi. […]