Saya bukan pengguna TikTok, tetapi ada satu tren perawatan kulit yang saking viralnya, kontennya sampai “menyeberang” ke platform lain, yaitu skin cycling. Tren skin cycling ini memang sudah lama diperbincangkan dan ternyata bukan hal yang baru di kalangan dermatologis. Banyak juga yang mengklaim bahwa tren ini tidak akan cepat surut karena memang terbukti efektif bikin kulit glowing dan sehat.
Sudah penasaran belum, Mah? Yuk, kita coba telisik serba-serbi skin cycling!
Apa Itu Skin Cycling?
Skin cycling menjadi tren di tahun 2023 setelah dipopulerkan oleh Dr. Wendy Bowe, seorang dermatologis dari New York. Namun, sebelum viral di TikTok, teknik perawatan kulit ini sebenarnya sudah diterapkan oleh ahli perawatan kulit sejak lama. Terutama bagi pemilik kulit sensitif yang rentan iritasi akibat retinol.
Skin cycling adalah penggunaan secara bergiliran antara produk eksfoliasi, retinol, dan hidrasi pada rutinitas skincare malam hari. Teknik ini sangat populer karena terbukti ampuh dan sangat sederhana. Skin cycling memudahkan penggunaan berbagai bahan aktif tanpa risiko over-eksfoliasi atau iritasi. Menggunakan teknik skin cycling juga membuat rutinitas perawatan kulit di malam hari menjadi lebih sat-set.
Konon katanya, teknik ini mulai populer karena ada pasien Dr. Bowe yang memiliki banyak produk skincare, tetapi bingung apa yang boleh dan tidak boleh digunakan secara bersamaan, atau biasa disebut skincare layering.
Manfaat Skin Cycling
Selain kemudahan dan penurunan risiko iritasi, berikut adalah manfaat lain dari penerapan teknik skin cycling:
- Membantu memperbaiki skin barrier
- Membantu meningkatkan produksi kolagen karena pemakaian retinoid secara rutin
- Membantu mencerahkan kulit
- Sudah dibuktikan dan direkomendasikan oleh ahli kecantikan kulit
- Bisa dilakukan siapa saja, tidak perlu produk yang mahal atau alat khusus
- Memudahkan kita untuk konsisten melakukan perawatan kulit
- Lebih mudah observasi bahan aktif yang cocok atau tidak cocok untuk kulit kita karena tidak mencampur berbagai bahan aktif
Tahap-tahap Skin Cycling
Malam ke-1: Eksfoliasi
Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel kulit mati juga membersihkan pori-pori. Produk yang bisa digunakan dalam tahap ini adalah physical exfoliant seperti produk face scrub atau alat eksfoliasi silikon, dan chemical exfoliant seperti asam salisilat (BHA), asam glikolat dan asam laktat (AHA).
Sebelum memulai skin cycling biasanya saya menggunakan face scrub St. Yves seminggu sekali dan di hari biasa saya menggunakan toner dari merek Whitelab yang mengandung asam glikolat, atau Multi Acids Glowing Toner dari Azarine yang mengandung berbagai exfoliant dalam konsentrasi rendah dan dilanjutkan dengan hydrating toner dan serum niacinamide.
Namun setelah memulai skin cycling, di hari eksfoliasi saya menggunakan Avoskin Miraculous Refining Toner dan Avoskin Miraculous Refining Serum yang mengandung AHA-BHA-PHA-Niacinamide + 2% Tea Tree + Niacinamide + Aloe Vera. Urutan detailnya adalah:
- Face cleanser – Biore Micellar Massage Wash
- Exfoliating Toner – Avoskin Miraculous Refining Toner
- Hydrating Toner – Hada Labo Gokujyun Moisturizing Lotion
- Serum – Avoskin Miraculous Refining Serum
- Eye serum – Npure Marigold Eyemazing Power Serum Concentrate
- Moisturizer – Sukin Signature Facial Moisturiser
Malam ke-2: Retinoid
Retinoid adalah bahan aktif yang dapat membantu mengatasi jerawat, mencerahkan kulit, dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Saya sendiri masih pemula dalama penggunaan retinol dan belum berani menggunakan jenis retinoid yang lain. Saya biasa menggunakan serum Implora 1% Liporetinol yang cocok untuk pemula dan harganya sangat terjangkau.
Produk semacam ini bisa menjadi pilihan karena tidak menimbulkan rasa cekit-cekit di kulit, bahkan menurut klaimnya aman digunakan di pagi hari. Meski demikian produk yang gentle seperti ini biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk menunjukkan efek. Oleh karena itu jika sudah terbiasa dengan retinol, ada baiknya upgrade ke jenis retinoid lain yang lebih kuat seperti retinal atau tretinoid atau retinol dengan konsentrasi lebih tinggi.
Malam ke-3 dan ke-4: Hidrasi
Pada malam ke-3 dan ke-4, produk yang digunakan adalah produk yang fokus pada hidrasi dan perbaikan skin barrier juga agar kulit bisa beristirahat dari bahan aktif yang cukup agresif. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan basic skincare seperti pembersih, toner, dan pelembap.
Namun saya suka menyelipkan serum pencerah berbahan aktif niacinamide yang sudah biasa saya gunakan sebelum mencoba skin cycling, karena produk ini bisa membantu menghidrasi dan perbaikan skin barrier.
Untuk produk pelembap biasanya saya hanya menggunakan satu jenis, kalau sudah cocok, ya itu saja yang digunakan dan produk yang digunakan juga memang hanya fokus untuk melembapkan tidak mengandung berbagai bahan aktif.
Saat ini saya menggunakan Sukin Signature Facial Moisturiser yang bertekstur krim cukup kental dan mengandung berbagai campuran minyak alami seperti rosehip oil, jojoba oil, aloe vera, dan avocado oil.
Rekomendasi Produk
Selain produk yang sudah saya pakai dan sebutkan di atas. Saya mencoba menanyakan Bard, AI milik Google, rekomendasi produk lokal untuk skin cycling, berikut adalah produk yang dipilih oleh Bard berdasarkan efektivitas bahan aktif, keamanan, dan harga yang terjangkau:
Malam ke-1: Eksfoliasi
- AHA BHA PHA Peeling Serum dari Whitelab
- Calm Down! PHA 3% Soothing Everyday Toner dari SOMETHINC
- TAVI 5% Natural PHA + BHA Retexture Toner dari TAVI
Malam ke-2: Retinoid
- Retinol Rejuvenating Night Serum dari ElsheSkin
- Granactive Snow Retinoid 2% dari SOMETHINC
- Level 1% Encapsulated Retinol dari SOMETHINC
Malam ke-3+4: Hidrasi
- Hydra Max Water Bank Serum dari Azarine
- Noni Probiotics “Calm Me Down” Ampoule dari NPURE
- The Cream dari Glow Necessities
- Hyaluronic Acid Cleanser dari Avoskin
- Moisturizer Water Bomb dari Emina
- Hydra Boost Oil Free Moisturizer dari ElsheSkin
Tips dan Trik
- Mulai dari produk yang gentle atau bahan aktif yang konsentrasinya rendah.
Terutama jika memiliki kulit sensitif atau baru pertama kali coba retinol. Untuk eksfoliasi bisa coba bahan aktif seperti PHA, sedangkan untuk retinol bisa mencoba produk seperti “encapsulated retinol” yang lebih ramah di kulit. Untuk ibu hamil dan menyusui, retinol bisa diganti dengan bahan aktif bakuchiol. - Tulis jadwal pemakaian produk untuk hari Senin-Minggu di kertas kecil dan tempelkan di cermin kamar agar tidak lupa urutan produk yang digunakan.
- Rutin memakai sunscreen di pagi hari.
Penggunaan retinol bisa menyebabkan kulit kita lebih sensitif terhadap sinar UV, oleh karena itu memakai sunscreen hukumnya wajib agar usaha kita tidak sia-sia. - Konsisten dan sabar.
Teknik dan produk apapun yang digunakan konsisten dan sabar adalah koentji!
Menurut Dr. Elyse Love dalam interviewnya dengan Reader’s Digest, teknik ini biasanya menunjukkan hasil dalam 6 – 8 minggu. Jadi, kalau dalam satu bulan belum ada perubahan signifikan jangan buru-buru putus asa, ya Mah!
Saya sudah mencoba melakukan skin cycling ini selama 2 minggu terakhir. Tentu saja belum ada perubahan signifikan dari tanda-tanda penuaan. Namun saya sudah merasakan beberapa manfaat, yaitu tekstur kulit yang lebih halus, kulit yang lebih kenyal, dan bekas jerawat pun lebih cepat memudar.
Bagaimana Mah, apakah tertarik untuk mencoba skin cycling? Atau malah sudah pernah konsisten melakukannya? Bagikan pengalaman Mamah di kolom komentar, ya!
[…] Wuahhh kita tiba juga pada Tantangan Blogging MGN terakhir edisi tahun 2023. Alhamdulillah puji syukur event bulanan komunitas tercinta kita, Mamah Gajah Ngeblog, telah selesai dengan cantik paripurna. […]
[…] kilometer. Kota-kota besar metropolitan-megapolitan bertransformasi dari keruh polusi menjadi bening berkilau. Dunia tenang, damai, dan […]