Berlatih Berpikir Komputasional Bersama Bebras

Halo Mamah, sudah lama juga nih saya tidak menulis di Mamah Gajah Ngeblog. Ceritanya tahun ini saya mendapat kesempatan pelatihan guru Informatika yang diadakan oleh salah satu Biro Bebras Indonesia sebagai bagian dari Gerakan Pandai. Salah satu materinya adalah tentang berpikir komputasional (BK) atau lebih dikenal dengan computational thinking (CT). Saya jadi ingin mengajak para mamah dan tentunya dengan anak-anaknya untuk mulai melatih diri berpikir secara komputasional. Tenang Mah, ini bukan maksudnya berpikir jadi komputer ataupun belajar coding/pemrograman. Kalau Mamah penasaran, baca saja tulisan ini sampai habis ya Mah!

Tanpa sadar, mungkin Mamah juga sudah menerapkan BK ini dalam menghadapi berbagai hal dalam keseharian. Tetapi supaya lebih pasti lagi dan tidak menebak-nebak, kita langsung saja yuk Mah membahas seputar BK.

Apa Maksudnya Berpikir Komputasional?

Kalau mau mengambil definisi berpikir, kita tentunya bisa membedakan berpikir dan bertindak. Berpikir itu menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, sedangkan bertindak itu melakukan suatu tindakan atau aksi. Tentunya bertindak setelah berpikir itu lebih hati-hati dibandingkan bertindak tanpa berpikir ya Mah.

Secara definisi berpikir komputasional itu adalah sebuah proses berpikir dalam memformulasikan persoalan dan berstrategi dalam menentukan/memilih solusi yang efektif, efisien, optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses informasi. Agen pemroses informasi tersebut bisa manusia maupun komputer.

Komputer dalam kehidupan kita saat ini bukan hanya berbentuk komputer dengan layar dan keyboard saja, tetapi juga termasuk berbagai gawai yang dilengkapi pemroses komputer. Contohnya mulai dari ponsel, tv, mobil, kulkas, microwave, mesin cuci, kamera, hingga mobil.

Berbagai gawai pintar

Jadi BK itu bukan sembarang berpikir atau asal-asalan mencari solusi, tetapi ada fondasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Berpikir komputasional itu juga bukan untuk dikerjakan oleh komputer saja, tetapi juga oleh manusia. Walaupun tentunya kalau mau memprogram komputer, pastinya harus punya pola pikir BK ini.

Hal-hal yang tidak termasuk berpikir komputasional

  • Berpikir seperti komputer.
    Komputer itu tidak berpikir, tetapi yang mengoperasikannya yang melakukan kegiatan berpikir.
  • Coding.
    Coding merupakan tindakan yang dilakukan setelah kita berpikir komputasional.
  • Tidak sama untuk semua usia.
    Siswa SD tidak bisa menyelesaikan persoalan yang sama dengan siswa SMA yang sudah lebih banyak belajar, sehingga tentunya BK tidak sama untuk semua usia.
  • Tidak bisa diajarkan sebagai teori.
    BK bukan diajarkan sebagai teori ataupun hapalan, tetapi bisa dilatih dan dilatih sesuai dengan perkembangan usia. Seperti halnya kita manusia kan semakin dewasa, lebih terlatih menghadapi persoalan hidup (eeeeh bukan curcol ya).

Bagaimana Cara Berpikir Komputasional?

license: Creative Commons Attribution 3.0 Unported
Fondasi berpikir komputasional

Setelah tahu apa yang bukan termasuk berpikir komputasional, mungkin Mamah mulai tak sabar ingin tahu bagaimana dong cara berpikir yang disebut BK itu?

Ada empat fondasi yang perlu kita lakukan dalam BK. Fondasi berikut ini bukan berupa urutan dan bisa saja tidak dilakukan semuanya. Akan tetapi pastinya dalam BK kita melakukan hal berikut: Abstraksi, Dekomposisi, Pengenalan Pola dan Algoritma.

Contoh Membuat Es Krim Banana Split

Contohnya kalau kita mau membuat es krim banana split, kira-kira begini proses BK-nya:

BK untuk membuat es krim banana split

Dekomposisi

Dekomposisi yang dimaksud adalah memecah persoalan besar menjadi persoalan yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk diselesaikan. 

Dalam hal membuat banana split, kita perlu mendekomposisikan apa saja yang dibutuhkan untuk membuatnya. Misalnya di sini adalah pisang yang diletakkan di bawah es krim, krim kocok, dan ceri di atas krim kocok.

Abstraksi

Abstraksi yang dimaksud adalah fokus pada hal yang penting dan mengabaikan yang tidak relevan untuk mencari satu solusi umum untuk berbagai persoalan.

Untuk contoh gambar ini, abstraksi dari banana split tentu saja pada eskrimnya. Eh tapi kalau tidak ada pisang apakah dia akan disebut sebagai banana split? Mungkin tidak. Tetapi kalau tidak ada es krimnya, tidak akan ada menu banana split juga. Karena kita mengenal banana split ini sebagai sebuah nama di menu es krim.

Pengenalan Pola

Pengenalan pola sesuai dengan namanya mencari kesamaan pola dari persoalan yang ada. Untuk membuat banana split, kita bisa melihat ada beberapa rasa es krim, tetapi selalu ada krim kocok dan buah di atasnya yang biasanya berupa buah ceri. Bentuk inilah yang menjadi pola dalam banana split.

Algoritma

Algoritma yaitu tahapan atau aturan yang dilakukan untuk menyelesaikan solusi. Tentunya karena biasanya banana split itu diletakkan dalam mangkok, maka urutannya adalah apa yang diletakkan terlebih dahulu, apakah kita bisa meletakkan ceri dulu? Tentu tidak! Harus ada urutan bahwa pisang diletakkan di atas mangkok, lalu es krim di atas pisang, selanjutnya kirim kocok dan buah ceri paling atas. 

Ini contoh paling sederhana membuat es krim banana split, saya mau kasih satu contoh lain yang mungkin akan lebih menarik untuk diberikan menjadi tantangan buat anak kita.

Contoh Persoalan Hitung Deret

Berikan persoalan berikut dan minta mereka menyelesaikan dalam waktu 30 detik: 1 + 2 + 3 + … + 8 + 9 + 10 = ? Untuk persoalan berikut ini mungkin mereka masih akan bisa menyelesaikan dengan cara menghitung manual secepat-cepatnya dan memberikan jawaban 55. 

Selanjutnya coba diganti persoalannya menjadi: 1 + 2 + 3 + … + 98 + 99 + 100 = ? Minta mereka menyelesaikan dalam waktu 30 detik juga. Kemungkinan kalau mereka mencoba menyelesaikan dengan cara manual, tidak akan selesai dalam waktu 30 detik.

Kalau mereka tahu cara menyelesaikannya dengan berpikir komputasional, persoalan sejenis ini bisa selalu diselesaikan dengan cepat. 

Begini cara menyelesaikannya Mah: 

1 + 2 + 3 + … + 98 + 99 + 100  = (1+100) + (2+99) + … + (50+51) = 50 x 101 = 5050

Dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi dan algoritmanya bisa dilihat di gambar ya Mah.

Contoh Berpikir Komputasional dalam Keseharian

Masih belum cukup contoh Mah? Berikut ini contoh bagaimana persoalan yang mungkin sudah pernah Mamah selesaikan sebelumnya:

  • Merencanakan liburan keluarga.
    Mulai dari memilih tujuan, menyusun daftar tempat yang ingin dikunjungi di tempat tujuan, menentukan berapa lama perginya disesuaikan dengan hari libur yang ada, packing kebutuhan selama liburan dan tak lupa menyesuaikan semua perencanaan dengan dana liburan yang ada. Tentunya kalau dana terbatas, pilihan juga terbatas ya Mah. Perencanaan perjalanan yang baik tentunya membuat liburan lebih tenang dan bisa dinikmati.
  • Bermain game.
    Ketika bermain game ada aturan permainan yang perlu diikuti, kita perlu berstrategi untuk memenangkan permainan dengan poin yang lebih tinggi.
  • Kegiatan di pagi hari.
    Apa saja yang harus dilakukan setelah bangun pagi supaya seluruh anggota keluarga tidak terlambat ? Tentunya kalau jumlah kamar mandi lebih sedikit dari jumlah anggota keluarga, harus ada strategi siapa yang harus lebih dulu menggunakan kamar mandi. Kita juga perlu memikirkan bagaimana mempersiapkan sarapan dan jam berapa bangun dan jam berapa harus mulai mempersiapkan sarapan, supaya semua anggota keluarga sudah sarapan sebelum meninggalkan rumah.

Semua hal terkait rencana, penjadwalan atau permainan pastilah membutuhkan  formulasi dan strategi untuk menyelesaikan semua denga baik. Dari contoh-contoh yang sudah disebutkan, pasti Mamah sudah terpikir contoh-contoh lainnya kan Mah. Apa jadinya kalau kita menyelesaikan persoalan diatas dengan asal-asalan? Tentunya hasilnya menjadi tidak optimal.

Nah sekarang setelah mengetahui apa itu BK, dan bagaimana fondasi BK, saya ingin mengajak Mamah untuk mulai melatih anak-anak juga membiasakan BK dan mengikuti Tantangan Bebras yang dilaksanakan oleh Bebras Indonesia setiap bulan November minggu ke-2 setiap tahunnya.

Bebras dan Gerakan Pandai

https://pandai.bebras.or.id/

Bebras adalah istilah dalam bahasa Lithuania untuk “beaver” (dalam bahasa Indonesia adalah berang-berang). Bebras merupakan simbol untuk tantangan BK karena beaver merupakan hewan yang berusaha keras untuk mencapai target secara sempurna dalam aktivitasnya sehari-hari. 

Pada tahun 2004, untuk pertama kali Prof. Valentina Dagiene dari University of Vinius di Lithuania menggagas kegiatan Tantangan Bebras dan membentuk Bebras Internasional. Kegiatan ini merupakan kegiatan ekstra kurikuler yang mengedukasi kemampuan pemecahan masalah dengan BK. Kegiatan ini berlanjut menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Bebras Internasional mengundang Indonesia menjadi pengamat pada Workshop Internasional Bebras pada bulan Mei 2016 di Bodrum Turki. Ibu Dr. Inggriani Liem yang hadir mewakili Pembina Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) mulai merintis Bebras Indonesia sebagai wadah siswa Indonesia untuk berlatih BK. Bebras Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan Tantangan Bebras pada bulan November 2016 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Komite Internasional Bebras.

Gerakan Pandai (Pengajar Era Digital Indonesia) merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh Bebras Indonesia dengan dukungan Google.org untuk menebarkan dan mengajarkan penguasaan BK kepada 2 juta siswa, melalui 22000 guru berbagai mata pelajaran di 22 daerah di Indonesia yang dimulai sejak Februari 2020. Tentunya tujuan akhirnya supaya anak-anak Indonesia tidak tertinggal di era digital ini.

Tujuan dari gerakan PANDAI ini, dengan melatih guru-guru mengenal BK dan berlatih melalui Tantangan Bebras, diharapkan bisa mengintegrasikan BK ke dalam rencana pelajaran berbagai mata pelajaran seperti Matematika, Sains (IPA dan IPS) juga bahasa. Guru yang bisa mengikuti kegiatan ini terbuka untuk semua guru dengan catatan punya motivasi tinggi untuk mengajarkan kembali apa yang sudah dipelajari dari kegiatan PANDAI. Guru yang ikut kegiatan ini akan memiliki kompetensi untuk mengajarkan BK kepada siswa dan mengenal pemanfaatan BK untuk semua.

Contoh Latihan Tantangan Bebras

Tantangan Bebras merupakan kegiatan yang diadakan serentak pada pekan bebras di bulan November minggu ke-2 setiap tahunnya. Ada 4 kategori siswa mulai dari Si Kecil (kelas 1-3), Siaga (kelas 4-6), Penggalang (kelas 7-9), dan Penegak (kelas 10-12). Setiap kategori memiliki tingkat kesulitan dan jumlah soal yang berbeda.

Siswa akan diajak untuk latihan berpikir komputasional yang tentu saja diselesaikan dengan menggunakan fondasi BK. Siswa perlu membaca dengan teliti dan biasanya soalnya dapat diselesaikan tidak lebih dari 3 menit. Seperti sudah disebutkan, persoalan yang ada tidak diselesaikan melalui hapalan, tetapi melalui latihan.

Contoh soal berikut merupakan soal untuk kategori siaga dan berasal dari negara Pakistan. Ayo coba dijawab Mah.

Soal tersebut bisa kita modifikasi. Jika siswa memang memahami persoalannya, maka mereka pasti bisa menjawab soal modfikasinya. Kalau penasaran jawabannya, bisa coba di program Scratch yang dibuat anak saya ya Mah.

Modifikasi soal

Contoh persoalan dan pembahasan Bebras Task lainnya, bisa dilihat di situs Bebras Indonesia ya Mah. 

Mulai Berlatih Berpikir Komputasional Yuk!

Semoga setelah membaca tulisan saya ini, Mamah semakin membiasakan diri untuk berpikir komputasional. Selain itu juga semoga Mamah mulai mengajak anak-anak berlatih BK dalam persoalan sehari-hari. Karena BK ini bukan teori, bukan hapalan dan harus banyak berlatih Mah, jadi lebih cepat memulai lebih baik.

Mulai dari persoalan membagi waktu di pagi hari, memilih rute perjalan ke sekolah, atau membagi tugas dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, semua bisa lebih optimal kalau kita sudah berstrategi dan memikirkannya dengan BK.

Saya tunggu di November tahun 2024, semoga semakin banyak anak Indonesia yang ikut kegiatan Tantangan Bebras,

Risna
Risna

WordPress Blogger, tinggal di Chiang Mai Thailand. Sedang hobi desain Canva dan Kinemaster selain menonton Film dan drama Korea.

Articles: 28

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *