mudik dengan bayi dan balita

Perjalanan Mudik Antar Kota Dengan Anak Balita dan Bayi? Persiapkan 4 Hal Penting Ini, Mah!

Hi Mah, bagaimana Idulfitri di kampung halaman? Masya Allah senangnya ya masih diberikan kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga dalam hari yang spesial. Semoga kita semua diberikan kesehatan selalu dan karunia untuk bisa bertemu lagi dengan Idulfitri di tahun depan, aamiin.

Setelah melepas rindu bersama keluarga di rumah (dan menikmati ketupat opor spesial) maupun menikmati masa liburan di luar kota, saatnya persiapan kembali ke tempat aktivitas. Apakah Mamah termasuk yang melakukan perjalanan via darat menggunakan mobil bersama anak-anak bayi maupun balita? Tulisan ini adalah untuk Mamah.

Kali ini saya ingin berbagi tips dari pengalaman perjalanan bersama anak balita usia 4 tahun dan bayi 1 tahun dari Solo ke Jakarta via darat beberapa waktu lalu.

Baca juga: 7 Tradisi Lebaran Khas Orang Indonesia

Manfaat Perjalanan Jauh Bersama Keluarga

Setiap momen bersama keluarga sejatinya adalah momen pendidikan dan kesempatan belajar anak. Begitupun perjalanan via darat menggunakan mobil.

Ada kebiasaan yang tidak kita temukan di kehidupan biasa di rumah, menguji kekompakan keluarga, pelajaran spiritual, karakter, adab dan moral, budaya, bahkan calistung melalui pengamatan di sekitar jalan lho, Mah!

Bagaimana kita memandang momen ini dan memanfaatkan maksimal kesempatan di dalamnya adalah kunci agar perjalanan via darat menjadi memori yang akan dikenang indah bersama anak.

Tips Perjalanan Via Darat Nyaman Bersama Balita dan Bayi

Mengajak anak balita dan bayi dalam perjalanan jauh memang perlu persiapan khusus Mah. Tapi bukan hal yang sulit kok untuk bisa mengusahakan kenyamanan bersama. Preparation is the key, begitu kata pepatah.

Jadi apa saja yang perlu dipersiapkan? Simak 4 tips berikut ini:

1. Bekal Makanan dan Camilan

Ini tips paling penting dan prioritas. Siapkan makanan yang mengenyangkan dengan benar dan memuaskan rasa ingin nyemil.

Jadi ga perlu mampir lagi untuk beli cemilan. Hemat budget dan sat set alias mempercepat perjalanan dan minim stop di perjalanan kecuali untuk melemaskan kaki yang lelah duduk ataupun untuk keperluan ke toilet.

Andalan yang bisa dipertimbangkan yaitu: buah pisang, jeruk, dan kurma untuk penganan manis langsung santap tanpa perlu dikupas menggunakan alat bantu berupa pisau.

Kombinasi vitamin C di dalam jeruk sangat baik untuk membantu penyerapan zat besi yang terkandung dalam kurma.

cemilan buah pisang mengenyangkan
Cemilan fast food ramah keluarga

Untuk rasa asin/ gurih dan mengenyangkan bisa menyiapkan makanan bahan protein. Paling aman sih telur rebus. Selain tahan lama, persiapan mudah dan singkat, bisa langsung dimakan. Asal sampahnya dibuang di tempatnya ya Mah.

Ilabulo, jajanan protein khas Gorontalo
Ilabulo, jajanan protein khas Gorontalo

Jika ada waktu lebih dan sedang niat banget makanan rekomedasi lain yang bisa dicoba yaitu jajanan tradisional misal arem-arem. Untuk bayi yang MPASI bisa bawa gadon dan ilabulo, jajanan khas Gorontalo, tinggi protein dan ramah perut. Sekali masak sekaligus banyak untuk bekal di kota tujuan.

Baca juga: Pancake Oat Pisang, Resep Mudah dan Sehat Untuk Memasak Bersama Si Kecil

2. Persiapkan Mainan dan Buku

Anak usia dini masih belajar tentang konsep bersabar. Maka supaya fokus mereka teralihkan menunggu sampai di tujuan maka kita bisa bawakan mainan misal mobil-mobilan, boneka, atau buku bergambar. 

Baca juga: Hari Anak Jakarta Membaca dan Cara Meningkatkan Minat Baca di Rumah

buku dan mainan untuk di perjalanan
Minta anak persiapkan sendiri bukunya

Pilihan lain adalah busy bag/busy box. Selain baik untuk merangsang motorik halus, fokus anak juga dilatih dengan permainan ini.

busy bag
Contoh busy bag. Gunakan bahan di rumahpun bisa mah!

3. Waktu Tambahan Lebih

Jika perjalanan yang ditempuh adalah untuk bertemu orang lain/janji temu atau ada jadwal khusus maka siapkan waktu tambahan lebih karena bersama balita dan bayi bisa jadi ada perhentian beberapa kali.

Terutama anak yang toilet training, perlu banget berhenti dan ajak anak ke toilet walaupun dibilang ga mau pipis/BAB. Setelah tiba di toilet anak akan buang air dengan sukarela.

setiap berhenti jangan lupa ke toilet

Pemberhentian ke toilet bisa mempengaruhi waktu tempuh.

4. Sabar

Kelihatannya mudah diomongkan namun ketika dilaksanakan susahnya minta ampun ya Maahh hehe. Anak belajar sabar dan regulasi emosi dari siapalagi jika bukan orang tuanya ya kan. Saat itu kesabaran saya dan suami dites dengan pertanyaan anak yang sama beberapa kali.

Are We There Yet?

Balita (manapun)

Babanya jadi punya ide menjawab dengan perkiraan waktu versi Google Maps. Sekalian ajarin anak konsep waktu. Namun jika memang sudah sangat lelah dan tidak memungkinkan untuk dialog lagi, maka bisa dialihkan melihat pemandangan atau memasang alarm dan belajar menghitung mundur.

Penutup

Perjalanan darat antar kota terutama masa mudik bersama anak adalah momen seru dan akan jadi tabungan memori cinta mereka bersama keluarga yang bisa disimpan dalam memori hingga nanti. Momen mudik bisa menjadi masa anak belajar mengasosiasikan Lebaran dengan hal menyenangkan. Sungguh sayang jika dilewatkan begitu saja.

Masa yang singkat bisa berlalu sekejap mata. Mari kita isi dengan memori indah sehingga nanti ketika anak merantau menjalani hidupnya, rumah yang mereka ingat adalah tempat mereka pulang dengan nyaman. Selamat menempuh perjalanan pulang Mah!

Patricia Herdita
Patricia Herdita
Articles: 3

One comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *