Setelah membaca artikel dari Mamah Lenny tentang Sustainable Fashion, akhir-akhir ini saya mulai bongkar lemari untuk remodeling baju lama. Istilah kerennya Upcycling Fashion.
Kalau sustainable fashion adalah gerakan untuk mengurangi pengaruh yang muncul karena adanya industri fast fashion. Maka upcycling fashion merupakan mendaur ulang item fashion menjadi sesuatu yang baru.
Mamah Lenny menceritakan keluarganya, kalau putri-putrinya memakai baju lungsuran dari mulai anak pertama sampai anak ketiga. Bahkan memakai sepatu bekas yang setelah dijahit untuk menutupi lubang yang ada, sepatu tersebut masih bisa dipakai kembali.
Memang sih di masyarakat kita atau mungkin di keluarga sendiri, masih ada mindset, memakai baju lungsuran seolah turun derajat.
Saya juga ingat, dulu pernah punya ART yang senang sekali kalau dibawain baju lungsuran anak-anak untuk keluarga di kampung. Tapi, tahu engga Mah, ART saya tersebut dimarahin anaknya, katanya malu-maluin ngasih-ngasih baju lungsuran.
Padahal menurut ART saya tersebut, tetangganya seneng banget loh, karena baju-bajunya masih layak pakai. Apalagi baju anak-anak kan, dipakainya hanya sebentar.
Tujuan Upcycling Fashion
Ide upcycling fashion akhir-akhir ini merambah ke desainer-desainer yang peduli dengan pelestarian lingkungan. Seperti kita ketahui pakaian atau produk tekstil merupakan material yang sulit terurai secara alami.
Berdasarkan data secara global, limbah tekstil diperkirakan menyumbang 92 ton dalam setahun yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bahkan menurut laporan International Union for Conservation of Nature pada tahun 2017, tekstil menjadi sumber polusi mikroplastik laut terbesar di dunia.
Tujuan upcycle adalah mengubah pakaian lama yang sudah bosan dan tidak dipakai lagi menjadi desain yang baru. Rasanya alami saja sih, kita merasa bosan dengan baju yang itu-itu lagi, tetapi dibuang sayang. Akhirnya pakaian tersebut teronggok saja di lemari.
Buat para Mamah, sama juga seperti saya, setelah sekian tahun ternyata kita tuh memang seperti iklan susu. “Tumbuh tuh ke samping”…
Apa mau dikata, baju kesayangan, ternyata hanya bisa dipatut depan cermin. Boro-boro muat…
Nah, bisa engga ya, baju yang sudah tidak muat tersebut, remodel jadi sesuatu yang bisa dipakai lagi?
Upcycle merupakan solusi memanfaatkan busana yang out of date tadi, yang kelonggaran maupun kesempitan jadi model baru.
Kalau dalam kamus bahasa Inggris, upcycle disebut sebagai “reuse (discarded objects or material) in such a way as to create a product of a higher quality or value than the original”. Kurang lebih bisa diartikan sebagai menggunakan kembali (barang yang tidak terpakai), sedemikian rupa untuk menciptakan produk yang lebih berkualitas dari nilai aslinya.
Secara teknis, upcycle fashion dapat kita lakukan dalam tiga teknik, yaitu:
• Menggabungkan 2 (dua) atau lebih pakaian atau perca
• Mengubah model pakaian menjadi pakaian desain baru atau produk non-pakaian
• Menambahkan asesoris atau menghias sehingga terlihat berbeda
Dari cerita kawan saya yang baru-baru ini jalan-jalan ke Eropa, ternyata di sana malah ada butik-butik upcycle fashion ini. Teman saya pun share berbagai link model baju yang lucu-lucu penuh warna hasil olahan dari baju yang out of date.
Bahkan saat ini banyak produsen yang menjalankan bisnisnya dengan cara upcycling dan banyak juga komunitas yang mendalaminya menjadi sebuah karya baru.
Ide Upcycling Fashion
Buat Mamah yang hobi menjahit atau utak-utik model baju, ide upcycling fashion boleh dibilang banyak banget. Ide memanfaatkan produk kain tersebut tidak terbatas pada pakaian, tetapi bisa merambah ke pelengkap fashion juga. Misalnya tas, topi, sepatu, ikat pinggang, rompi, dan lain-lain.
Hasil bongkar-bongkar lemari yang saya ceritakan di awal artikel, baru-baru ini berhasil merombak rok panjang menjadi blus dan rok lain jadi outer.
Gara-garanya karena rok batik merah ini kekecilan karena sudah engga muat pinggang dan panggulnya. Pikir punya pikir, rok tersebut saya gunting jadi dua bagian. Bagian bawah rok untuk badan blus. Sedangkan bagian atas, saya dedel pinggangnya, nantinya untuk bagian lengan.
Model berikutnya, rok lain berbahan corduroy warna abu-abu. Tinggal dinaikkan, gunting kerung leher, gunting bagian samping. Jahit bahu, bagian samping, lalu kelim, jadi deh…
Baru-baru ini saya diajak oleh teman seangkatan kuliah untuk berkegiatan “Happi Coat Upcycling Workshop”. Mungkin soundingnya belum terlalu luas, sehingga yang hadir cuma kami berempat.
Ibeth, AR77 juga, founder Yayasan Tunas Nusa Fondation, bu Nico (pehobi sulam), Tessa (fashion stylist), dan saya.
Waktu itu proyeknya sepotong baju pria berbahan lurik. Ibeth keidean, baju lurik punya suaminya tersebut mau dijadikan outer dan diberi asesoris lapis warna merah.
Saya didaulat menggunting, mematutnya pada Tessa, sedangkan bu Nico memberi saran, seperti apa yang pantas dalam hal detail.
Tak lama, terwujud deh outer lurik cukup manis dengan detail krah dan pinggiran merah. Waktu itu baru sebatas gunting, mematut, dan menempel dengan jarum pentul. Belum sampai tahap dijahit.
Tips Upcycling Fashion
Untuk mengubah pakaian out of date menjadi sesuatu yang berbeda, tentunya Mamah perlu membongkar atau mendedel baju-baju tersebut. Kadang-kadang bisa juga langsung digunting bila awalnya adalah baju orang dewasa, kemudian akan remodel menjadi baju anak-anak.
Untuk menjahit pakaian hasil remodel ini Mamah engga harus punya mesin jahit, loh. Dijahit pakai tangan juga bisa, karena secara teknis hanya menggabungkan beberapa bagian dan mengelim.
Ada tips yang bisa dipakai bila ingin mencoba upcycle fashion, yaitu:
Rencanakan Modelnya
Walaupun yang mau diutak-utak tuh baju lama, tapi kan tetap ada target, nantinya mau jadi apa. Jangan sampai, berujung ke tempat sampah. Padahal dimana-mana sedang darurat sampah nih Mah…
Boleh juga sih berlagak jadi desainer, digambar dulu rencananya mau didesain seperti apa.
Penting juga, kalau ingin mengubah baju untuk diri sendiri, perhatikan bentuk dan ukuran badan, supaya hasil desainnya pantas.
Memilih Kombinasi Warna
Warna sangat penting dalam upcycle fashion. Bisa jadi baju yang akan kita ubah modelnya, warnanya sudah agak bladus. Untuk itu bisa kalian pilih warna kombinasi kontras untuk mengimbangi warna yang memudar.
Sekarang ini banyak di-share ilmu tentang kombinasi warna yang manis dan menarik. Palet kombinasi warna apa yang cocok pun bisa kalian cek secara digital.
Untuk teknik menggabungkan pakaian atau perca melalui teknik patchwork, perlu hati-hati memilih kombinasi warna. Kalau tidak nanti kesannya memakai baju compang-camping.
Selain kombinasi warna, Mamah juga bisa menambahkan asesoris sebagai pemanis. Banyak pilihan asesoris, mulai dari kancing, renda, pita, bros, manik-manik, aplikasi, dan lain-lain, dengan harga terjangkau.
Penutup
Berkegiatan utak-utik baju lama untuk redesain menjadi sesuatu yang baru, ternyata cukup asyik. Intinya kalau Mamah ingin mendaur ulang pakaian lama, harus kreatif dan inovatif. Pilihan dan contohnya banyak, bisa cek ke Pinterest, Youtube, atau website tentang upcycle.
Produk yang dihasilkan tidak terbatas pada pakaian saja tetapi bisa menjadi produk lainnya. Bahkan dari sisa kain (perca) pun Mamah bisa membuat produk baru dengan teknik patchwork.
Metode upcycling fashion secara jangka panjang dapat membantu mengatasi dampak lingkungan dan mendukung sustainable fashion.
Selamat utak-atik…
Sumber:
Rosidah, Ainur dan Suhartini, Ratna; 2021; Desain Upcycle Pakaian Bekas Sebagai Fashion Berkelanjutan; Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik; Universitas Negeri Surabaya.
https://www.buzzfeed.com/terripous/upcycled-clothing-fast-fashion-sarah-tyau
youtube: Studio Arkdefo
Menarik sekali bahasan tentang upcycling fashion ini. Baju-baju saya yang sudah tak terpakai kebanyakan ya karena kekecilan, tapi tak sedikit pula yang ‘puas’ dipakai-cuci-setrika sampai bladus, dusss. Yang begini nggak tega untuk dilungsurkan kepada yang membutuhkan sekalipun. Besok-lusa akan coba saya bongkar untuk jadi sesuatu yang lebih berguna.
btw, atasan lurik hasil worshop upcycling-nya, juga pinky blouse-nya cakep banget, Mbak Hani. 😍
Sepertinya kemampuan menjahit akan optimal manfaatnya ya untuk upcycling fashion begini. Teh Hani, request menulis artikel untuk apa-apa saja yang diperlukan bagi pemula yang ingin belajar menjahit. Dari jenis mesin jahit yang tepat, dan bahan lain yang harus dipunyai. Nuhuun Teteh Hani. 🥰🙏🏻