Liburan sekolah acapkali menjadi momok menakutkan bagi (dompet) orang tua. Berbagai kegiatan pengisi liburan dipatok dengan harga yang tidak murah. Bila dikalikan dengan jumlah anak, “Ouch!” kantong mamah menjerit!
Sebenarnya mengisi liburan tidak harus selalu linier dengan ekstra budget bulanan, lo. Banyak kegiatan minim biaya, bahkan gratis, tetapi tidak kalah menarik. Asyiknya, seluruh anggota keluarga juga bisa ikut serta. Hati riang, bonding oke, dompet aman. Apa saja?
#dirumahaja
Tagar #dirumahaja sempat populer tiga tahun ke belakang pada masa pandemi. Dalam hal liburan, tentu ini bisa diterapkan juga, dong.
Apa tidak bosan?
Untuk menghindari bosan—sehingga berpeluang memicu anak-anak untuk meminta yang tidak-tidak—Mamah bisa merancang kegiatan yang menarik. Berikut adalah beberapa ide kegiatan yang dapat dilakukan di rumah:
1. Main board game/kartu
Tipe permainan seperti ini memang membutuhkan lebih dari satu pemain. Malah makin ramai, makin seru. Mamah bisa menambah keseruan dengan membuat “hukuman” untuk yang kalah, misal mencoret wajah dengan lipstik.
Bermain puzzle juga seru, lo, apalagi yang >1000 pcs. Biasanya tidak cukup satu hari untuk menyelesaikan satu puzzle. Berbeda dengan bermain board game/kartu, yang dibutuhkan di sini justru kerja sama antaranggota keluarga.
2. Memasak/baking
Bila biasanya anak tinggal makan yang disiapkan orang tua/pengasuh, liburan sekolah adalah waktu yang tepat untuk mengajak anak beraktivitas di dapur. Dalam kegiatan memasak, anak belajar banyak hal.
Dimulai dari pramemasak, anak belajar mencari, memilah, memilih, dan membaca resep, mencatat bahan yang tidak ada di rumah, dan berbelanja. Setelahnya, anak belajar mengikuti instruksi, berhati-hati selama proses memasak, dan bersabar menunggu hasil. Tak kalah penting, Mamah dapat mengajak anak untuk mencuci piring dan alat masak, serta membereskan meja makan sebagai kegiatan pascamemasak.
Sebagai hadiahnya tentu adalah masakan yang terhidang di atas meja. Anak akan merasa puas telah berhasil menaklukkan tantangan istimewa selama liburan. Percaya diri anak pun meningkat.
3. Membaca
Selama liburan, anak-anak memiliki banyak waktu luang untuk membaca (ulang) buku koleksi di rumah. Sebagai alternatif, Mamah dapat membantu anak untuk meminjam koleksi buku digital milik Perpusnas (gratis) atau membeli buku digital di toko.
4. Berkebun/nature walk
Di antara hal baru yang dapat dicoba selama liburan, berkebun adalah salah satunya. Dalam berkebun, anak akan berkenalan dengan siklus hidup tanaman beserta faktor-faktor pendukung agar tumbuh dengan baik. Selain itu, anak juga belajar bersabar menunggu tanaman tumbuh.
Pilihan lain untuk mendekatkan diri dengan alam adalah berjalan-jalan di lingkungan sekitar rumah (nature walk). Idealnya nature walk dilakukan di daerah dengan banyak lahan terbuka sehingga anak-anak dapat mengamati tumbuhan dan hewan yang ditemukan sepanjang jalan. Meski menyegarkan, hal ini memang sulit dilakukan di daerah perkotaan yang padat, ya, Mah.
5. Movie night
Nonton film merupakan kegiatan pengisi liburan yang selalu menarik. Mamah dapat menciptakan suasana ala bioskop di rumah dengan meminimalkan pencahayaan. Biarkan anak memilih judul film yang akan ditonton bersama. Jangan lupa siapkan popcorn dan minuman, Mah!
6. Membuat prakarya/DIY
Dengan memanfaatkan barang bekas, Mamah dapat berkolaborasi bersama anak untuk membuat sesuatu. Tutorialnya dapat dicari di Youtube. Mampu mengikuti tutorial merupakan keterampilan tersendiri, lo.
7. Mengikuti kelas daring
Selepas pandemi, kelas daring tetap banyak dipilih sebagai sumber belajar yang fleksibel. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi kendala. Kelebihan kelas daring, Mamah dapat mencari dan membandingkan kelas sejenis, lalu memilih yang cocok sesuai dengan kebutuhan dan budget yang tersedia.
8. Piknik
Tidak perlu pergi keluar untuk piknik. Cukup gelar tikar di teras, garasi, atau halaman saja, kemudian angkut makanan dan minuman dari dalam rumah ke sana. Jadi, deh, piknik versi rumahan. Sambil berkhayal juga boleh, lo, supaya tambah seru.
Jalan-Jalan Murah Meriah
Sebagai selingan sekaligus mengganti suasana, Mamah bisa memilih kegiatan di luar rumah yang minim biaya, bahkan gratis. Selain #modehemat, sesungguhnya Mamah sedang mengajarkan prinsip penting dalam hidup. Bukankah itu termasuk tugas orang tua?
“Kebahagiaan bisa diperoleh dari hal-hal kecil dan sederhana”
“Kebahagiaan tidak diukur oleh uang”
Yang gratis
Hanya bermodalkan ongkos kendaraan umum/bensin, Mamah dapat berkegiatan tanpa dipungut biaya. Kuncinya adalah memanfaatkan fasilitas publik/pemerintah daerah. Berikut adalah contoh kegiatannya:
1. Ke taman kota/alun-alun
Taman kota dapat dijadikan destinasi murah meriah pengisi waktu liburan. Anak-anak bebas berlarian atau bermain di playground (jika ada). Di beberapa taman, Mamah bahkan dapat piknik–kali ini piknik betulan. Sekadar berjalan-jalan juga tak mengapa karena sejatinya taman kota adalah tempat pelepas penat bagi warganya.
Serupa dengan taman kota, Mamah juga dapat memanfaatkan alun-alun sebagai tempat anak-anak melepaskan endorfin. Mengingat ukuran alun-alun yang umumnya luas, membawa peralatan olahraga juga ide bagus. Badminton, sepak bola, bersepeda adalah contoh olahraga yang dapat dilakukan di alun-alun (catatan: sesuaikan dengan kondisi alun-alun di kota Mamah, ya).
2. Berolahraga
Selain alun-alun, Mamah bisa mengunjungi area/lapangan khusus untuk olahraga. Berolahraga bareng sesimpel berlari akan meninggalkan kesan positif bagi anak. Hati pun bahagia.
3. Jalan-jalan ke kota tua/kawasan bersejarah
Berwisata ke kota tua atau kawasan bersejarah adalah alternatif menarik untuk memperkenalkan kebudayaan, sekaligus sejarah masa lalu. Akan lebih berbobot bila Mamah sudah lebih dulu mencari tahu tentang kawasan tujuan sebelum berangkat. Dijamin anak-anak akan terpesona dengan kepintaran Mamah.
4. Ke perpustakaan
Agar anak-anak mendapat bahan bacaan baru di samping koleksi buku di rumah, Mamah dapat mengajaknya ke perpustakaan. Dengan membuat kartu perpustakaan, Mamah boleh meminjam beberapa buku untuk dibawa pulang. Asyik, kan?
Yang berbayar
Jika Mamah bersedia mengeluarkan sedikit biaya, alternatif kegiatan yang bisa dilakukan tentu lebih banyak dan beragam. Meski begitu, sekali lagi kata kunci utamanya adalah fasilitas publik/pemerintah daerah. Kegiatan yang dimaksud antara lain:
1. Berkeliling kota dengan transportasi publik
Mungkin naik angkutan umum adalah hal biasa bagi orang dewasa. Namun, bagi anak-anak itu merupakan pengalaman istimewa. Terlebih, bila mereka berkesempatan mencoba macam-macam moda transportasi, misalnya bus, angkot, atau KRL. Melihat pemandangan sepanjang jalan dari balik jendela juga menjadi cerita tersendiri.
2. Ke museum
Berkunjung ke museum dapat menjadi agenda keluarga selama liburan. Tarif masuk museum biasanya sangat terjangkau karena dikelola lembaga pemerintah. Mamah juga bisa mengikuti berbagai acara menarik untuk anak-anak yang diselenggarakan selama musim liburan.
3. Playdate
Ide yang tak kalah menarik adalah menggunakan jejaring pertemanan/komunitas untuk membuat kegiatan pengisi liburan anak. Istilahnya zaman sekarang: playdate. Mamah hanya mengeluarkan biaya pengganti bahan. Alat yang diperlukan dibawa sendiri oleh peserta atau disediakan oleh tuan rumah. Tarif pengajar? Tentu gratis, dong.
Anak senang, apalagi kalau ada hasil yang bisa dibawa pulang. Mamah riang karena bisa bercengkrama dengan teman-teman. Sungguh win-win solution yang oke banget.
Penutup
Menciptakan memori indah masa kecil tidak mesti dengan biaya mahal. Tanpa biaya pun bisa. Yang lebih penting adalah kebersamaan dengan orang tua dan keluarga. Priceless.
Saat anak-anak besar mungkin mereka akan melupakan detail kegiatan yang pernah dilakukan. Namun, perasaan bahagia yang muncul tetap tersimpan di dasar memori. Itu akan menjadi pegangan mereka saat dewasa. Jadi, selamat mencari ide kreatif pengisi liburan, Mah!
[…] kasih banyak untuk kesembilan belas Mamah yang sudah membagikan kisah daerah asalnya. Banyak wawasan baru setelah membacanya. Seperti tulisan Mamah Meta yang sangat catchy dengan keberadaan rumah adalah di […]
[…] definisinya rekreasi alam merupakan jenis kegiatan rekreasi yang memanfaatkan alam (danau, gunung, pantai, hutan, laut, sungai, air terjun, dan sebagainya) […]
Beneran relate ini teh Muti …
Aku sering ngelakuin ini sama anak-anak. Kantong aman … he3 … hati senang.
[…] kronologisnya? Tentu saja Mamah harus membaca buku-buku sejarah. Atau dengan cara yang lebih menghibur, yakni dengan menonton film […]